Jakarta (Antara Kalbar) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama Masyarakat Nano Indonesia (MNI) memfasilitasi transfer teknologi para praktisi nanoteknologi melalui pelaksanaan Indonesia Nano Summit (INS) 2014.
Kepala Pusat Inovasi LIPI Nurul Taufiqu Rochman di JIExpo Kemayoran Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa penerapan transfer teknologi di dunia industri menjadi hal penting dalam pengembangan dan pemanfaatan riset-riset nanoteknologi selama ini.
Menurut dia, publikasi hasil-hasil penelitian Indonesia berupa jurnal pada jurnal terindeks internasional dan meningkatkan kesadaran peneliti mengenai pentingnya kontinuitas transfer teknologi dalam meningkatkan nilai kebermanfaatan riset.
Ia berharap INS dapat menjadi langkah promosi hasil-hasil penelitian di Indonesia, terutama di bidang nanoteknologi, sehingga dapat dijadikan solusi dalam pengembangan teknologi maju.
Nanoteknologi, menurut dia, sebenarnya bisa dikembangkan dalam berbagai aplikasi, terutama industri. Oleh karena itu, penting untuk dapat menarik perhatian para peneliti hingga mahasiswa untuk terus mengembangkan teknologi ini pada masa depan.
Menurut Nurul yang juga merupakan Ketua Masyarakat Nano Indonesia, pada INS 2014 yang digelar 14--16 Agustus di JIExpo Kemayoran didiskusikan nanoteknologi, transfer teknologi hasil riset, serta penerapan standarisasi produk, terutama industri kimia hilir.
Pada hari ke-3 pelaksanaan INS juga dilakukan peluncuran buku Panduan Inkubasi LIPI. Acara direncanakan dihadiri Kepala LIPI Lukman Hakim beserta Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto.
Secara keseluruhan INS 2014 didukung oleh berbagai universitas di Indonesia dan diselingi pula kegiatan seminar dan talkshow terkait dengan nanoteknologi sebagai bagian dari upaya transfer teknologi, termasuk juga pelaksanaan pameran yang dilakukan puluhan industri yang bergerak di bidang nanoteknologi, kimia, otomotif, plastik, dan kemasan, cat, alat berat, kaca, lembaga penelitian, dan industri lain yang mendukung.
(V002/D. Kliwantoro)