Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendorong sektor kerajinan sebagai produk unggulan yang dapat memberikan kontribusi terbesar di sektor perdagangan ekonomi bagi provinsi itu.
"Kabupaten dan kota di Kalbar perlu mengikuti pameran untuk mempromosikan produk unggulan masing-masing," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar Robertus Isdius saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Salah satunya adalah Trade Expo Indonesia (TEI) tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan di Jakarta. Pada ajang itu, sejumlah instansi turut serta seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertambangan dan Energi, Badan Penanaman Modal Daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kalbar.
Produk yang ditampilkan seperti kerajinan hasil produksi Koperasi dan UMKM, produk kayu olahan dan berbagai jenis produk makanan, minuman serta berbagai produk hasil pertanian maupun produk hasil pertambangan.
Ia menambahkan, TEI merupakan ajang terbesar untuk mempromosikan produk-produk yang dihasilkan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Kementerian Perdagangan kembali menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) yang tahun ini merupakan ke 29 JI Expo Kemayoran, Jakarta, 8 hingga 12 Oktober. Tujuannya mempromosikan produk berkualitas ekspor bernilai tambah serta jasa ke pasar global, mengembangkan jejaring bisnis dan investasi serta menjadikan TEI sebagai platform pertukaran potensi serta peluang bagi pebisnis dan investor asing yang beminat mengambangkan usahanya di Indonesia.
Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Menurut Menteri Perdagangan M Luthfi, penyelenggaraan TEI telah memberikan dampak positif bagi peningkatan ekspor non migas. Pada tahun 2013, nilai transaksi dagang mencapai 1,82 miliar dolar AS atau naik sebesar 82 persen dibanding total transaksi dagang tahun sebelumnya. Dihadiri oleh 9.343 pembeli luar negeri yang berasal dari 118 negara, seperti, dari RRT, Jepang, Korea Selatan, Australia, Afrika Selatan, India, Amerika Serikat, Zimbabwe, Malaysia, Arab Saudi dan lain-lain dan di. Serta 1.511 peserta dengan berbagai produk antara lain produk pertanian, manufaktur, jasa, produk kreatif, furniture, home decoration, perhiasan, houseware, makanan dan minuman serta berbagai produk premium lainnya.
Pada penyelenggaraan kali ini, diharapkan partisipasi dari 2.000 peerta pameran dan 10.000 pembeli dari luar negeri, dengan manampilkan berbagai macam produk ekspor bernilai tambah, jasa dan tujuan investasi. Mulai dari ekspor pertambangan, manufaktur, jasa, telekomunikasi, hingga sektor otomotif, disamping itu akan dilakukan juga berbagai kegiatan antara lain Trade & Investment Forum dan Business Matching.