Pontianak (Antara Kalbar) - Kalimantan termasuk pengguna semen tertinggi ketiga di luar Pulau Jawa, setelah Sumatra dan Sulawesi, kata Kepala Departemen Penjualan Semen Indonesia, Bambang Djoko.
"Hingga saat ini konsumsi semen di Kalimantan periode Januari hingga September 2014 mencapai 3,19 juta ton atau naik sebesar 1,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 3,14 juta ton," kata Bambang Djoko di Pontianak, Kamis.
Konsumsi semen tertinggi setelah Pulau Jawa, disusul Sumatra sebesar 8,95 juta ton, dan Sulawesi yang mencapai 3,20 juta ton.
Kepala Departemen Penjualan Semen Indonesia menambahkan penjualan Semen Gresik di Kalbar dari tahun ke tahun terus tumbuh. Tercatat hingga September 2014 penjualan Semen Gresik area Kalbar mencapai 196 ribu ton atau meningkat 17 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 sebesar 167 ribu ton.
Industri semen, menurut dia adalah penopang pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan semen akan sangat menentukan pembangunan sarana infrastruktur yang nantinya akan mengungkit gairah sektor ekonomi lainnya, seperti properti, pertanian, hingga energi.
Karena itulah, keberadaan industri semen perlu didorong agar bisa menghasilkan bahan semen yang tepat mutu bagi pembangunan infrastruktur, katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar Jakius Sinyor menyatakan Kalimantan merupakan salah satu daerah dengan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama.
"Belum lagi pembangunan smelter atau industri pengolahan bauksit yang diwajibkan oleh pemerintah dalam rangka membangun industri hilir," ungkapnya.
Kalbar juga mempunyai beberapa proyek pembangunan yang cukup besar, seperti rencana pembangunan Jembatan Kapuas III, serta Jembatan Tayan yang sedang berlangsung.
Jakius menambahkan, Kalbar harus mampu mendorong infrastruktur fisik, diantaranya jalan dan jembatan, dalam rangka pemerataan pertumbuhan ekonomi hingga ke berbagai pelosok di provinsi itu.
Perencanaan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang tepat berawal dari pemilihan jenis semen yang tepat juga.
"Kondisi topografi menjadi salah satu pertimbangan yang harus diperhitungkan pemerintah daerah dan elemen lain yang akan membangun infrastruktur jalan dan jembatan di Kalbar," ujar Jakius.
(U.A057/B/N005/N005) 06-11-2014 14:29:14