Jakarta (Antara Kalbar) - Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Internet 2012-1015 Sapto Anggoro mengatakan media online merupakan masa depan pers Indonesia karena dalam penyajian informasi lebih cepat dan lebih mudah diakses.
"Sekarang media online dapat dikatakan sebagai masa depan pers Indonesia karena dapat diakses oleh siapapun dan di manapun. Informasinya juga lebih cepat," kata Sapto di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan kekuatan media online cukup besar sehingga informasi awal yang disajikan dapat ditelusuri oleh media lain seperti dari televisi atau pun media cetak.
Sementara itu Ulin Yusron wartawan yang sekaligus pendiri salah satu media online mengatakan pengaruh media online serta media sosial cukup besar untuk memberi pengaruh terhadap masyarakat.
"Jumlah pengguna internet sangat banyak dan itulah kekuatan media online serta sosial media. Pengguna internet dapat mencari informasi setiap saat tanpa harus menunggu," ucapnya di sela seminar dalam acara Indonesia Youth Conference (ICY) 2014.
Ia menerangkan dalam waktu 3-4 tahun terakhir media online semakin berkembang. Namun menurut dia yang sekarang menjadi kekurangan ialah keadaan sebagian wartawan yang kurang cerdas sehingga informasi yang diberikan kurang mendalam.
"Sekarang banyak wartawan yang tidak mengetahui isu dan cuma menunggu di depan pintu dengan modal alat perekam," ucapnya.
Selain itu wartawan televisi senior Desi Anwar mengatakan saat ini tak hanya televisi yang mempunyai efek merubah khalayak yang paling tinggi karena saat ini media online dan media sosial semakin berkembang.
"Karena semua berubah. Dulu harus menunggu berjam-jam untuk melihat berita tapi sekarang setiap saat juga bisa karena sebelum masuk televisi atau pun surat kabar sudah masuk online dan media sosial," katanya.
Namun demikian dengan akses informasi yang lebih cepat media sosial juga perlu kontrol. Kontrol tersebut menurutnya dilakukan langsung oleh pembaca.
"Yang paling berpengaruh sebagai kontrol terbaik ialah pembaca sendiri dengan cara melakukan dengan respon atau memberi komentar secara terus-menerus," ucapnya menutup diskusi.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan puncak acara IYC 2014, yang diikuti 68 pemuda yang merupakan perwakilan dari 34 provinsi.
Acara ini dilaksanakan selama empat hari tanggal 4 - 7 November dengan kegiatan berupa berbagai macam pelatihan pengembangan diri dengan tujuan mempersiapkan perwakilan daerah membangun program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
(SDP-95/T. Susilo)