Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono mengharapkan juru runding dari kedua kubu menahan diri untuk tidak berbicara kepada publik, terutama mengenai hal-hal yang belum mencapai titik temu.
"Saya harap juru runding tidak mengeluarkan 'statement' dulu, terutama isu yang belum sepakat. Sebaiknya saling menghormati, tidak perlu disampaikan," kata Agung Laksono di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, memang hak setiap orang untuk bicara, namun demi kelancaran islah yang dinantikan, baik oleh internal Golkar maupun masyarakat, maka sebaiknya menunggu proses yang berjalan.
"Sehingga butir-butir materi pembahasan, hal-hal yang masih menjadi proses jangan dikomentari dulu oleh juru rundingnya sendiri," kata dia.
Dia menyatakan bahwa juru runding dari pihaknya maupun kubu Aburizal Bakrie sebaiknya menahan diri.
Juru runding dari pihak Agung Laksono beranggotakan antara lain, Andi Matalata, Priyo Budi Santoso, Ibnu Munzir, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Yorrys Raweyai.
Sedangkan juru runding dari pihak Aburizal Bakrie beranggotakan antara lain, Sharif Cicip Sutardjo, MS Hidayat, Theo L. Sambuaga, Fredi Latumahina dan Aziz Syamsuddin.
Agung Minta Juru Runding Tahan Diri Bicara ke Publik
Rabu, 24 Desember 2014 15:33 WIB