Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat membantu pembangunan empat ruang kelas dan peralatan pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Kabupaten Landak.
"Bantuan yang kami berikan ini merupakan program Bank Indonesia yang disalurkan pada bulan November 2014 berupa bantuan empat lokal kelas. Namun, baru selesai sekarang dan kami resmikan hari ini," kata Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, sebelumnya sekolah tersebut hanya berupa lokal darurat berlantai tanah dan berdinding papan untuka 90 siswa. Sekarang mereka sudah bisa belajar dengan ruang belajar yang baik dan kursi meja yang baru.
Dwi menambahkan, BI memiliki empat sasaran program sosial yaitu pendidikan, lingkungan, sarana ibadah, dan pengembangan ekonomi yang meliputi ketahanan pangan dan lain-lain.
Salah satu program sosial yang dilakukan di kabupaten Landak adalah dengan membenahi sarana pendidikan yang ada di Desa Kupang Tengah, Kecamatan Pahuman, Kabupaten Landak.
"Untuk Kumpang, selain bangunan lokal kelas untuk Madarasah Diniyah Takmiliyah, BI jugag memberikan bantuan berupa dua buah hand tractor, dua unit power tresher dan empat pompa air kepada masyarakat setempat.
Sebagian besar Program Sosial Bank Indoesia Kantor Perwakilan BI Kalbar disalurkan untuk mendukung program ketahanan pangan, yaitu penyaluran bantuan ke gapoktan di beberapa daerah dan sedang mengembangkan padi haston di beberapa wilayah untuk meningkatkan pendapatan petani yang ada di Kalbar," tuturnya.
Dia menambahkan, dengan penyaluran PSBI bidang pendidikan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Kalbar. Karena, BI menyadari IPM Kalbar saat ini baru 69,83 persen dan Landak masuk ranking ke sembilan dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Landak, Aspanius yang mewakili Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot menyampaikan apresiasi atas Program Sosial BI di bidang pendidikan, dengan membantu pembangunan kelas di Madrasah Diniyah Takmiliyah tersebut.
Menurutnya, madrasah tersebut memang memerlukan bantuan segera karena kondisinya yang sangat memprihatinkan. Terlebih, lokasi Madrasah yang berjarak 25 kilometer dari jalan raya Pahauman tersebut berada di tengah perkebunan sawit dengan infrastruktur yang jauh dari memadai.
"Desa Kumpang Tengah ini sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dengan menjadi buruh perkebunan sawit ini memang cukup memprihatinkan. Sebelumnya sebagian besar mereka bertani Karet, namun beralih jadi buruh sawit karena harga Karet anjlok, dan kondisi masyarakat di sini memang semakin memprihatinkan," katanya.
Selain bantuan pendidikan yang diberikan oleh BI, dia menilai bantuan alat pertanian juga tentu akan sangat membantu masyarakat di sana. Karena menurutnya, masyarakat harus bisa mencari penghasilan lain dengan bertani.
(KR-RDO/A013)