Singkawang (Antara Kalbar) - Tiga orang tua siswa SMAN 8, Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, diduga menjadi korban penipuan program beasiswa yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal (Dirjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Atas penipuan oleh oknum yang mengaku dari Kementerian itu, pihak orangtua siswa SMAN 8 mengalami kerugian sebesar Rp16 juta.
"Ada tiga orang, yang sudah mengirimkan uang. Ada yang Rp12 juta, Rp1,6 juta dan Rp2,3 juta. Kalau ditotal sekitar Rp16 juta,†kata Kepala SMAN 8, Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Sarkawi, Rabu.
Sarkawi menceritakan, awalnya dia mendapatkan telepon dari oknum yang mengaku dari Dirjen Pendidikan Menengah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Kamis (3/9) sekitar pukul 11.00 wib.
Oknum tersebut memberitahukan, adanya program beasiswa kepada siswa berprestasi di SMAN 8 Singkawang. Lalu, lanjutnya, penipu itu meminta email sekolah agar segera dikirim segala administrasi terkait beasiswa yang dijanjikan.
Setelah menerima email kiriman, kemudian penipu tersebut meminta alamat serta identitas lengkap siswa-siswa berprestasi di SMAN 8 Singkawang Selatan.
"Kalau tidak salah, Senin (7/9) malam, alamat sesuai yang diminta saya kirim juga lewat email," jelasnya.
Menurutnya, ada 21 nama siswa yang dikirim, dan itu merupakan siswa ranking 1, 2 dan 3 dari setiap kelas.
"Artinya, tiga kali tujuh jadi ada 21 orang," katanya.
Setelah mendapatkan kiriman email tersebut, penipu kemudian mulai menghubungi pihak orang tua siswa Selasa (8/9). Setelah dihubungi pelaku, beberapa orangtua yang dihubungi, mulai terlena dengan janji-janji penipu, yang menyatakan bersedia untuk mentransfer uang.
Namun, ada juga yang menunda-nunda. Tapi, si penipu ini malah terus mengejar dan nekad mengatasnamakan dirinya. "Pelaku terus mengejar, dan nekad mengatasnamakan diri saya," ujarnya.
Setelah beberapa lama, atau sekitar pukul 17.00 WIB. Ada orang yang mendapat informasi, jika program beasiswa yang ada di SMAN 8 Singkawang Selatan adalah penipuan.
Lantas para guru dan dirinya pun menyebarkan informasi tersebut agar tidak ada korban atas penipuan tersebut.
Tapi, katanya, apa yang dilakukan pihaknya sudah terlambat, karena beberapa orang tua murid sudah mengirimkan sejumlah uang.
Merasa telah menjadi korban penipuan, akhirnya pihak orang tua pun mendatangi Polres Singkawang pada Selasa malam, untuk melaporkan secara lisan.
"Saya pun ikut pergi ke Polres pada malam itu juga," katanya.
Dari 21 orang, katanya, baru tiga orang tua siswa yang sudah mentransfer uang. Pihaknya juga saat ini telah melakukan pendekatan kepada para orang tua siswa yang telah mengirimkan sejumlah uang.
Atas kejadian itu, dia mengaku khilaf, karena tidak melaporkan terlebih dahulu ke Dinas terkait.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Singkawang, Asmadi mengatakan, atas kejadian tersebut Kepala SMAN 8 Singkawang Selatan telah melapor ke dinas.
Dirinya sangat menyayangkan mengapa hal itu bisa terjadi. Sebenarnya, jelasnya, jika memang ada program atau bantuan dari Kementerian, tentu ada prosedur dan mekanismenya.
"Tidak bisa hanya melalui telepon seluler," jelasnya.
Karena, yang namanya program atau bantuan dari Kementerian itu harus resmi melalui dinas terkait, baru disosialisasikan ke sekolah.
Atas kasus itu, dia mengingatkan harus menjadi perhatian bersama agar tidak terulang kembali.
(KR-RDO/N005)
Oranguta Siswa Singkawang Korban Penipuan Beasiswa
Rabu, 9 September 2015 23:09 WIB