Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Sempat menghilang beberapa hari, kabut asap mulai kembali pekat di kabupaten Melawi dalam sepekan terakhir. Bahkan jarak pandang pun kini tinggal 50 – 200 meter saja.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Melawi, Eka Novi Sukarna ditemui di kantor BPBD setempat mengungkapkan kabut asap yang terus tebal dalam beberapa hari terakhir memang bukan berasal dari Melawi. "Kita sendiri bingung, asap ini dari mana datangnya. Karena di Melawi juga sudah tidak ada titik api. Bisa dicek melalui portal sipongi.menlhk.go.id, hari ini juga tak ada titik api," terangnya.
Oleh karena itu, Eka menduga, asap yang pekat merupakan kiriman dari wilayah lain, seperti di Kalteng yang dari portal sipongi tersebut terdapat beberapa titik api. "Mengingat Melawi berbatasan langsung dengan Kalteng kemungkinan asap ini berasal dari wilayah sana. Kemungkinan dibawa angin sehingga membuat daerah Melawi dan juga Kalbar terdampak kabut asap," jelasnya.
BPBD, terang Eka, hingga kini terus memonitor dan memantau perkembangan darurat asap. Namun, memang status tanggap darurat asap sudah dicabut pada 28 September lalu mengingat saat itu sudah melewati masa 14 hari.
"Hujan juga sebenarnya ada turun pekan lalu, tapi sepertinya tidak ada perubahan dengan udara kita. Padahal pekan-pekan sebelumnya asap sudah jauh berkurang," katanya.
Sementara itu, Kabid Darurat dan Logistik BPBD, Wesly Bua mengungkapkan, pihaknya sudah merencanakan untuk memperpanjang masa tanggap darurat asap mengingat kabut kembali pekat.
"Kemarin memang sudah dicabut, dan pantauan sekarang jarak pandang masih sekitar 400 meter. Rencananya kalau ini semakin parah, maka kita akan perpanjang status tanggap darurat asap," terangnya.
Wesly mengungkapkan bila tanggap darurat telah ditetapkan, BPBD akan kembali membagikan masker kepada masyarakat Melawi. Jajarannya juga terus memantau perkembangan kabut asap dan kebakaran lahan sesuai dengan instruksi BNPB provinsi Kalbar. "Untuk kebakaran lahan, titik api terakhir kemarin pada 28 September. Sekarang belum ada laporan dari desa maupun kecamatan soal kebakaran lahan. Memang pantauan kita juga tidak ada kasus kebakaran lahan saat ini di Melawi," jelasnya.
Warga pun mulai mengkhawatirkan dampak kabut asap pada kesehatan. Terutama pada anak-anak yang kini masih tetap melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah. Tokoh masyarakat Ella Hilir, Abdul Karim bahkan meminta agar sekolah kembali diliburkan mengingat asap yang datang kali ini lebih parah ketimbang kabut asap sebelumnya.
"Kita minta agar Pemda juga diharapkan supaya meliburkan sementara anak-anak sekolah. Karena kalau dilihat dari kondisi kabut asap sekarang, dari hari kehari semakin parah. Bahkan sudah lebih parah dari sebelum ada hujan beberapa minggu yang lalu," katanya.
Melihat kondisi kabut asap yang sudah tidak bisa ditoleransi tersebut, maka dia berharap kepada Pemda Melawi supaya membagikan masker kepada masyarakat melalui pelayanan-pelayanan pemerintah. Apalagi mengingat kabut asap kali ini bisa dibilang terparah dalam beberapa bulan terakhir.
Asap di Melawi Pekat
Kamis, 22 Oktober 2015 11:38 WIB