Ngabang (Antara Kalbar) - Warga di Desa Amboyo Inti khususnya yang bermukim di areal perkebunan PTPN 13 Ngabang mengeluhkan maraknya pencurian sapi. Sejak selepas Idul Fitri diperkirakan ada 50-an ekor sapi yang hilang.
"Sapi saya saja 2 ekor yang hilang. Dan baru-baru ini dalam seminggu warga kehilangan 3 ekor. Pokoknya sejak habis lebaran sampai sekarang mau ada 50 an ekor kali," ujar Mugiono (60) warga Pulau Asam Desa Amboyo Inti, Selasa.
Menurut Mugiono, sapi warga yang hilang diantaranya di Emplasmen 5 ekor, Afdeling I 7 ekor, Afdeling II 2 ekor, Afdeling III 3 ekor, Afdeling IV ada yang mati diduga diracun 9 ekor, di Pal Enam 2 ekor. "Ini seingat saya lokasi sapi yang hilang. Masih banyak lagi yang tidak tercatat," cerita Mugiono.
Bahkan, ada sapi yang mati dipotong di tengah kebun sawit. Sampai sekarang pencuri belum diketahui karena warga tidak ada lapor polisi. "Mau lapor polisi kadang juga ditanggapi. Jarang pencurian terungkap," kata Mugiono pensiunan karyawan PTPN 13 Ngabang ini.
Seperti diketahui selama ini sapi masyarakat tidak di kandang melainkan ditempatkan di perkebunan sawit karena sudah terbiasa. Sehingga para pencuri dengan gampang melakukan aksi.
"Sekarang masyarakat yang kehilangan sapi belum tau siapa pelaku. Kami berharap kepada aparat berwenang bisa melakukan patroli di kawasan perkebunan sawit yang marak pencurian hewan ternak," kata Mugiono.
Sementara itu, Kepala Desa Amboyo Inti Jojon dikonfirmasi terkejut dan tidak mengetahui jika selama ini marak pencurian sapi di wilayah desanya.
"Belum tahu. Tidak ada warga yang lapor ke desa. Jadi kita tidak tahu soal marak pencurian sapi di sini," ujar Jojon singkat dihubungi via selularnya, Selasa.
Puluhan Sapi Warga PTPN XIII Ngabang Hilang
Selasa, 29 Desember 2015 14:57 WIB