Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Sebanyak 161 warga eks Gafatar yang berdiam diri di dalam kota Nanga Pinoh dievakuasi oleh Pemkab Melawi, Kamis malam.
Menggunakan empat buah bus dan empat truk Dalmas, para pendatang ini langsung diberangkatkan ke Pontianak untuk kemudian dipulangkan kembali ke daerah asal.
Proses evakuasi ini sendiri baru dilakukan pada warga eks Gafatar yang tinggal di dalam kota Nanga Pinoh oleh aparat kepolisian dibantu TNI. Sebelum evakuasi, dilakukan rapat bersama antara Sekda Melawi bersama Kapolres dan jajaran TNI.
Sekda Melawi Ivo Titus Mulyono menerangkan, evakuasi tahap pertama memang dilakukan untuk warga eks Gafatar yang berada di dalam kota Nanga Pinoh.
Dalam laporan yang diterimanya pada Kamis siang, awalnya warga yang akan evakuasi hanya berjumlah 87 orang.
"Tapi kemudian sampai malam ini, ternyata sudah ada 161 orang yang terdata dan berada di Polres Melawi. Kita menyiapkan empat bus untuk membawa mereka ke Pontianak," terangnya.
Ivo mengatakan, proses evakuasi pendatang eks Gafatar di Melawi memang dilakukan segera karena sudah mulai muncul penolakan dari warga setempat.
Termasuk diantaranya oleh pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) dan Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) di Melawi.
"Jangan sampai terulang kejadian di Mempawah. Yang kita pikirkan sekarang bagaimana menyelamatkan nyawa mereka. Soal aset, nanti Pemda yang akan tangani," katanya.
Usai pemberangkatan tahap awal warga eks Gafatar, Ivo mengungkapkan, Pemkab akan melanjutkan evakuasi warga yang masih berada di wilayah desa Pelempai Jaya, Kecamatan Ella.
Disana jumlah warga eks Gafatar yang terdata jauh lebih banyak. "Ada sekitar 380 warga yang berada di camp eks Gafatar ini. Nantinya mereka juga akan kita evakuasi bertahap. Sebelum diberangkatkan ke Pontianak, mereka akan kita tampung di gedung eks kantor Pariwisata," paparnya.
Ivo mengatakan, Pemkab memastikan bahwa seluruh eks Gafatar yang berada di Melawi akan dikembalikan ke daerah asal. Tidak ada proses pembinaan atau menerima mereka menjadi warga Melawi.
"Perintah provinsi, mereka mesti dievakuasi. Jadi kita pun menyiapkan fasilitas dan kendaraan. Semuanya ditanggung dari APBD," terangnya.
Kapolres Melawi, AKBP Cornelis M Simanjuntak juga sudah berangkat langsung menuju camp eks Gafatar di Ella untuk memberikan sosialisasi terkait rencana evakuasi. Bersama sejumlah aparatur Pemkab Melawi dan TNI, Kapolres meminta agar warga pendatang eks Gafatar menyiapkan diri untuk proses kepulangan mereka ke daerah asal.
"Sejauh pemantauan kita, di Pelempai, aktivitas eks Gafatar ini hanya bertani dan beternak. Untuk proses kegiatan keagamaan dari tim Polres yang memantau bahwa mereka hanya melakukan aktivitas sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing," katanya.
Cornelis pun meminta agar masyarakat tetap bersikap tenang dan menjunjung tinggi rasa kemanusiaan, tidak perlu anarkis atau main hakim sendiri.
"Percayakan pada Pemda dan aparat untuk pengamanan dan evakuasi untuk mengeluarkan mereka dari Melawi," pesannya.
Evakuasi Eks Gafatar Melawi ke Pontianak
Jumat, 22 Januari 2016 0:39 WIB