Sambas (Antara Kalbar) - Bank Indonesia Kalimantan Barat mengoperasikan kas keliling dalam rangka memastikan ketersediaan uang rupiah, baik dari segi pecahan dan nominal maupun kelayakan, di daerah perbatasan.
"Kami hadir di tengah masyarakat juga dalam rangka meningkatkan kredibilitas uang rupiah. Terpenting juga untuk menandai bahwa di wilayah tersebut merupakan wilayah NKRI," ujar Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Dwi Suslamanto yang hadir lansung di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Rabu.
Dwi menjelaskan tahun ini BI menunjuk lokasi kas keliling yang masuk kategori terpencil dan jauh dari pelayanan perbankan, yaitu Kecamatan Paloh dan Kecamatan Sekura, Kabupaten Sambas.
Dalam kas keliling pihaknya menyediakan uang fisik baru mencapai Rp3,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran di dua kecamatan tersebut.
"Adapun nominal yang kita sediakan adalah pecahan mulai dari pecahan terkecil seperti Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 hingga terbesar yaitu Rp50.000," jelasnya.
Dikatakanya, seringkali ketidakberadaan pecahan uang kecil bisa menimbulkan inflasi atau kemampuan daya beli rupiah menurun sehingga keberadaan dan pelaksanaan kas keliling penting.
"Untuk kas keliling kami jadwalkan di selain Kecamatan Paloh dan Sekura saat ini juga ada di delapan titik di Kota Pontianak," kata dia.
Baca juga: BI Kalbar Sediakan Uang Tunai Rp2,1 Triliun
Sementara itu Kepala Cabang Pembantu Bank Kalbar Paloh Jaka Indra mengatakan pihaknya dan masyarakat Kecamatan Paloh menyambut baik adanya Kas Keliling BI.
"Dengan adanya kas keliling masyarakat dibantu dalam hal penukaran uang pecahan," katanya.
Dijelaskan Jaka untuk penukaran pecahan di Bank Kalbar yang merupakan satu-satunya bank yang ada di Paloh kekurangan uang untuk pecahan kerena kebutuhan penukaran tinggi.
"Lihat saja masyarakat ramai antri. Penukaran pecahan di sini tinggi untuk mereka yang berdagang sehingga ramai. Apalagi mau lebaran," kata dia.
(U.KR-DDI/J008)