"Kegiatan ini kita lakukan untuk membantu keluarga yang akan menghadapi Idul Fitri. Kami juga membawa hasil kebun PKK, seperti Melon hanya Rp15.000/kilogram, tomat ada yang Rp5.000/kilogram," kata Ketua TP PKK Kalbar, Frederika Cornelis di Landak, Senin.
Adapun hasil kebun PKK lainnya yang juga dijual di antaranya, Timun yang dijual seharga Rp5.000/kilogram. Telur di pasar Rp1.600 kalau di pasar murah Rp1.200 per butir, bawang dijual hanya Rp20.000/kilogram.
Lebih lanjut Frederika mengatakan, kegiatan itu juga sebagai bentuk bhakti sosial yang dilakukan PKK untuk mensejahterakan masyarakat, sesuai dengan 10 program pokok PKK.
Dirinya berharap dengan pasar murah itu masyarakat bisa berbelanja kebutuhan pokok untuk keperluan perayaan Idul Fitri nanti, sehingga masyarakat dapat merayakannya dengan sukacita.
Adapun yang dijual di pasar murah tersebut seperti Beras, gula pasir, telur, tepung terigu, mentega, susu, tepung gula, indomie, sirup, toples bahan plastik, kacang tanah, minyak goreng, bawang merah, semua dijual di bawah harga pasar.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalbar Cornelis, mengatakan, Bazar untuk membantu masyarakat yang akan lebaran.
Mantan Bupati Landak itu mengakui kegiatan pasar murah sebagai upaya pemerintah membantu umat muslim yang akan merayakan Idul Fitri. "Saya adalah pelayan masyarakat bukan tuan besar, bukan konglomerat, ini hasil kerja pemerintah sebagai pelayan masyarakat dan upaya nyata gotong royong membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang mampu agar tetap bisa merayakan idulfitri," katanya.
Di samping itu, orang nomor satu di Kalbar itu mengingatkan agar masyarakat bisa membeli sesuai dengan kebutuhan. Penyelenggaraan Bazar agar tertib, jangan sampai terinjak-injak, demikian juga walaupun harus antre tetapi tetap berpuasa.
"Jangan karena hanya beli ini lalu puasanya buka di tengah jalan. Saya ucapkan selamat hari Raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin dan secara pribadi saya tidak ada salah, tapi dalam menjalankan tugas pemerintahan saya atas nama pribadi, mohon maaf lahir batin," katanya.
Pada bazar tersebut, Rusmalina (35) bersama Ibu-ibu berkerudung lainnya terlihat menjejali halaman seberang jalan keraton Landak. Mereka mengantre untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok, di pasar murah kerja sama PKK Provinsi Kalbar dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kalbar.
Rusmalina mengaku dari pagi menunggu, untuk membeli telur dan sembako lainnya.
"Karena ada info pasar murah saya langsung ke sini dengan ibu-ibu lainnya," katanya sambil menjinjing telur yang hanya dibanderol Rp1.200 per butir, sedangkan di pasar mencapai Rp1.600.
Rosmalina dan ratusan ibu lainnya mengaku terbantu dengan pasar murah tersebut, karena saat ini barang-barang kebutuhan di pasar susah dijangkau.
Pada kesempatan itu, Anggota DPR RI Karolin Margret Natasa menyambut baik kegiatan pasar murah yang dilakukan tim penggerak PKK Kalbar di Kota Ngabang.
Karolin mengatakan, sudah menjadi hukum ekonomi jika permintaan meningkat, maka stok akan berkurang yang diikuti dengan kelangkaan barang dan lonjakan harga. Dengan mengadakan pasar murah yang jumlahnya sangat terbatas, tentu saja warga khususnya mereka yang merayakan Idul Fitri sangat terbantu, misalnya untuk kebutuhan membuat kue atau lainnya.
Selain itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu meminta, agar kegiatan serupa diadakan pemerintah kabupaten landak di lokasi lainnya, terutama yang jumlah masyarakat Muslim banyak dan lokasinya masuk ke pedalaman.
Tidak hanya itu, politisi PDI Perjuangan Kalbar itu juga mengingatkan agar masyarakat menanam komoditi sayuran yang selalu dibutuhkan untuk memasak, misalnya cabe, kunyit dan lainnya.
Bahkan untuk memberikan contoh langsung kepada warga khususnya di kabupaten landak, Karolin mempersilakan warga mengunjungi kebun PKK di sebelah Armed Ngabang.
(KR-RDO/N005)