Pontianak (Antara Kalbar) - Harga ikan yang di jual di pasar-pasar tradisional dan di Pelabuhan Perikanan Pantai Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, naik atau mahal, dampak dari belum turunnya nelayan ke laut dalam menangkap ikan.
"Sudah sepekan lebih harga ikan yang di jual di pasar-pasar yang ada, terutama di Pelabuhan Perikanan Pantai Teluk Batang, naik sebagai dampak dari belum turunnya para nelayan ke laut," kata Kasubsi Tata Kelola Pelayanan Usaha Pelabuhan Perikanan Pantai Teluk Batang, Dirjen Perikanan Tangkap, Mauliani saat dihubungi di Teluk Batang, Kamis.
Ia menjelaskan, belum melautnya para nelayan karena masih dalam suasana merayakan Lebaran 2016.
"Kemungkinan nelayan baru akan melaut minggu depan, sehingga pasokan dan stok ikan akan kembali normal, sehingga harga ikan dari hasil tangkap nelayan kembali normal, dan masyarakat juga mudah dalam mendapatkan ikan," ungkapnya.
Dampak dari belum melautnya nelayan di kawasan Teluk Batang dan sekitarnya, juga berdampak stok dan pasokan berkurang sehingga harga ikan menjadi mahal.
"Sebagian besar pasokan ikan untuk wilayah Teluk Batang dan sekitarnya dari Kabupaten Ketapang dan Pontianak, kalau dari Pulau Karimata malah jauh," ujarnya.
Mauliani mencontohkan, harga ikan yang di jual di pasar-pasar tradisional Teluk Batang, diantaranya, ikan tongkol naik menjadi Rp35 ribu/kilogram dari harga jual biasanya Rp25 ribu/kilogram; kemudian udang kualitas A dari sebelumnya Rp80 ribu/kilogram, kini naik menjadi Rp100 ribu/kilogramnya.
"Selain harga ikan yang mahal, stoknya juga tidak ada, yang ada atau dijual pedagang saat ini, hanya ikan tongkol dan ikan bandeng yang didatangkan dari Pontianak. Sehingga masyarakat lebih banyak membeli ayam daging potong," katanya.