Mempawah (Antara Kalbar) – Suasana Pelabuhan Kuala Mempawah mendadak ramai pada Selasa sore dipicu aksi penangkapan yang dilakukan sejumlah nelayan lokal di Kuala Mempawah terhadap para ABK (nelayan) asal Desa Sungai Bakau Besar Laut (SBBL) dan Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh yang beroperasi di perairan Mempawah pada hari Senin (3/10) dengan 2 (dua) kapal trawl (pukat harimau).
Massa yang semakin ramai mendatangi lokasi itu merupakan kerabat dan rekan-rekan para ABK (nelayan) Sungai Pinyuh. Mereka prihatin dan mengkhawatirkan nasib salah seorang ABK yang hilang dan hingga kini belum diketahui nasibnya.
Saat dilakukan pengejaran oleh sejumlah nelayan, salah seorang ABK yang menggunakan trawl tersebut di duga terjun ke perairan Kuala Mempawah.
Massa yang semakin rami itu kemudian melakukan protes atas perlakuan sejumlah oknum masyarakat nelayan tradisional setempat yang melakukan penangkapan terhadap kerabat mereka. Aksi penangkapan terhadap ABK dan kapal trawl yang semena-mena itu dinilai patut ditindak tegas aparat penegak hukum sesuai aturan yang berlaku.
Warga yang mendatangi Pelabuhan Kuala Mempawah itu kemudian menawan sebuah kapal motor yang diduga milik oknum nelayan tradisional yang melakukan penangkapan terhadap rekan-rekan mereka. Timbul kemacetan.
Seorang perwakilan nelayan trawl, Samhari (56) mengatakan pengambilan kapal motor nelayan itu bukanlah untuk disandera. Melainkan untuk membantu armada dalam proses pencarian korban hilang nelayan trawl pasca peristiwa penangkapan kapal trawl kemarin.
"Kapal itu digunakan untuk mencari (korban hilang), kalau tidak dapat maka akan langsung dibawa ke Sungai Pinyuh," jelasnya.
Mengatasi konsentrasi massa yang semakin ramai itu, aparat TNI dan Polri dengan sigap menerjunkan anggota. Dandim 1201/MPW Letkol Infanteri Win Nindar bersama Kapolres Mempawah AKBP Dedi Agustono SIK terjun langsung memberikan pengarahan kepada massa agar senantiasa menjaga kamtibmas.
Kapolres Dedi Gustono meminta massa tidak anarkis dan mengimbau massa mempercayakan aparat melakukan tugas dan kewenangannya. "Kalau ada yang bikin anarkis, akan ditindak tegas. Biarkan proses hukum yang berjalan," tegas kapolres Dedi Agustono.
Warga setempat yang tidak mengetahui persis persoalan tersebut mengaku prihatin. Namun, mereka turut memberikan apresiasi atas langkah tepat yang dilakukan TNI/Polri. "Kami apresiasi buat TNI dan Polri. Mereka cukup sigap. Luar biasa Dandim dan Kapolres terjun langsung itu," ujar Mochlis satu dari warga. (riz)
Nelayan Protes di Pelabuhan Kuala
Selasa, 4 Oktober 2016 23:05 WIB