Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengharapkan terjadi peningkatan partisipasi politik dari kaum perempuan pada Pilkada Kalbar 2017.
"Sampai saat ini memang sudah ada perempuan yang ikut berpartisipasi aktif dalam pemilu dan politik. Namun, jumlahnya masih kurang dan kita harapkan ini bisa meningkat pada pemilu berikutnya, baik pada pemilu legislatif maupun pilkada," kata Cornelis di Pontianak, Rabu.
Dia menegaskan, pihaknya akan terus berupaya untuk memenuhi kuota 30 persen suara keterwakilan perempuan pada politik sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang. Upaya tersebut dilakukan mulai dari tingkat desa, kabupaten, provinsi sampai dorongan ke pusat.
"Namun, kadang-kadang hambatan yang kita hadapi, seperti pada pemilu legislatif, dimana calon perempuan yang awalnya akan maju, namun tiba-tiba mengundurkan diri saat mau masa kampanye," tuturnya.
Cornelis menekankan bahwa setiap perempuan yang ada di Kalbar harus menyadari bahwa berpolitik itu penting, karena dia beranggapan laki-laki atau perempuan itu sama saja, baik dari sisi kemampuan maupan kepandaian.
"Tinggal mau atau tidak, karena pemerintah dan parpol juga sudah memberikan kesempatan dan peluang. Namun, kadang-kadang hambatan di kebudayaan kita juga yang biasa menghambat hal itu," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala BP2AKB Provinsi Kalimantan Barat, Ana Kalis, mengatakan, pihaknya juga akan selalu mendorong agar perempuan Kalbar untuk bisa berpartisipasi pada pemilu agar kaum perempuan bisa lebih aktif.
"Jika dilihat dari hasil Pemilu legislatif 2014, cukup banyak kaum perempuan yang ada di Kalbar sudah mulai ikut terlibat dalam pemilu. Dan kita berharap agar ini bisa terus meningkat, sehingga upaya keterlibatan perempuan dalam pemilu 50:50 bisa terwujud pada tahun 2020 nanti," kata Ana Kalis.
Pada kesempatan itu, dirinya sangat bersyukur karena saat ini sudah beberapa perempuan Kalbar yang maju pada bursa pemilihan kepala daerah, seperti yang sudah dilakukan oleh wakil Bupati Sambas, Hairiah.
"Kemudian pada Pilwako Singkawang juga ada dua calon wali kota yang maju, lalu di Kabupaten Landak, calon bupati tunggalnya juga dari kaum perempuan. Ini tentu menunjukkan bahwa kaum perempuan sudah mulai menunjukkan eksistensinya dan diharapkan bisa terus meningkat ke depan," katanya.
(KR-RDO/N005)