Jakarta (Antara Kalbar) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan,
tidak akan ada unjuk rasa pada 2 Desember 2016, sebab berbagai elemen
masyarakat berkomitmen menyelenggarakannya untuk berdoa bersama, bukan
berdemonstrasi.
"Tidak ada demo, yang ada adalah doa bersama
baik sebelum maupun setelah shalat Jumat," kata Jokowi usai menjadi
Pembina Upacara HUT Ke-45 Korpri di Silang Monas Jakarta, Selasa.
Presiden menegaskan komitmen yang ada dari berbagai elemen masyarakat hingga saat ini adalah doa bersama.
Sementara itu mengenai netralitas PNS dalam pilkada serentak 2017, Presiden mengingatkan agar seluruh PNS menjaga hal itu.
"Saya mengingatkan seluruh PNS kita, seluruh jajaran Korpri kita
dalam pilkada ini agar netral. Itu memang sudah aturan. Kalau tidak juga
ada ketentuan hukumnya, saya mengingatkan supaya anggota Korpri tidak
melupakan itu," kata Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Seskab
Pramono Anung.
Presiden menyebutkan pemerintah saat ini
terus membangun sistem birokrasi. "Memang sudah banyak sistem yang
berjalan tetapi masih perlu perbaikan. Saya berikan contoh saja di
aparat perpajakan, nanti kalau sistemnya masuk dan semua menjaga sistem
itu, ya, akan lebih baik," katanya.
Presiden menyebutkan
orientasi sistem itu pada akhirnya adalah pelayanan kepada publik atau
rakyat terus meningkat atau membaik.
"Ini kerja yang
panjang, menggabung-gabungkan dari seluruh kementerian, seluruh
provinsi, kabupaten/kota. Ini pekerjaan jangka panjang," katanya.
Sementara itu mengenai kebijakan redistribusi PNS, Presiden mengatakan hal itu ditujukan untuk mengurangi kesenjangan.
"Ini sudah dimulai Kemenpan-RB, misal, dari Papua dijadikan camat
di Semarang, dari Sumatera jadi camat di Sulawesi atau Kalimantan. Itu
sudah dimulai," kata Jokowi.
Presiden: Tidak Ada Demo 2 Desember
Selasa, 29 November 2016 12:56 WIB