Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Selasa, menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda, tokoh agama, masyarakat dan instansi terkait dalam mengantisipasi berkembangnya paham radikalisme di provinsi itu.
"Secara umum dari hasil rakor tadi, semuanya komitmen untuk menjaga agar Kalbar tetap aman dan kondusif," kata Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Musyafak di Pontianak, Selasa.
Ia berharap, dengan digelarnya rakor tersebut, maka situasi Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang sudah kondusif itu, agar dijaga dengan baik oleh semua pihak.
"Apalagi, kami bersama TNI, dan Pemerintah Provinsi Kalbar dan kabupaten/kota sudah menyatu untuk tetap menjaga situasi yang kondusif ini," ungkapnya.
Ia mengimbau, agar semua pihak tetap menjaga kebhinekaan, sehingga bisa menangkal masuknya paham-paham radikalisme yang bertujuan merusak keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
"Apa yang telah kita lakukan ini, adalah sebagai langkah konkrit dari negara dalam mencegah berkembangnya paham-paham radikalisme yang bisa merusak keutuhan NKRI," kata Musyafak.
Sehingga, semua pihak harus terus mengembangkan sikap toleransi yang selama ini sudah berjalan dengan baik, katanya.
"Apalagi Kalbar punya sejarah konflik, sehingga sejarah tersebut hendaknya bisa dijadikan pengalaman terakhir agar tidak terulang kembali," ujarnya.
Menurut Musyafak, para tokoh agama, masyarakat dan lainnya, punya peran yang sangat penting dalam mencegah masuknya paham-paham radikalisme dalam menjaga keutuhan NKRI dalam membangun agar bangsa Indonesia semakin maju ke depannya.
(U.A057/B008)