Pontianak (Antara Kalbar) - Pengamat Ekonomi Politik Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menilau, pemecatan Dwi Sucipto sebagai Dirut Pertamina terkesan "kasar".
"Dalam kemelut politik yang melanda Indonesia sekarang ini, ada hal perlu kita waspadai, yakni pihak-pihak yang hendak mengambil keuntungan pribadi dan kelompok dengan memanfaatkan lepasnya perhatian publik atas masalah masalah diluar Pilkada DKI," kata Salamuddin Daeng dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak, Rabu.
Ia mecontohkan, kasus pemecatan Dwi Sucipto, sebagai Dirut Pertamina, ditengarai sebagai upaya salah satu kubu dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menempati posisi strategis itu.
"Sehingga pemecatan Dirut Pertamina nyaris sama- sekali tidak ada sebab musababnya. Dipecat begitu saja, tanpa ada penjelasan yang prinsip dan bahkan terkesan tidak ada penghargaan sama sekali terhadap apa yang telah dilakukan Dwi Sucipto bagi Pertamina," ungkapnya.
Dalam suasana kemelut politik nasional sekarang ini, diduga menjadi kesempatan bagi kubu-kubu dalam pemerintahan Jokowi untuk merebut jabatan-jabatan strategis dan melepaskan diri dari kontrol publik, katanya.
"Perebutan jabatan ini tentu akan dimaknai masyarakat dalam rangka mengamankan proyek-proyek mereka di Pertamina. Ini tindakan yang licin dan dinilai pengecut," katanya.
Sebagaimana diketahui berdasarkan informasi dari dekom Pertamina yang telah menyampaikan secara terbuka di media bahwa sekarang BUMN terbesar di tanah air ini tengah merancang mega proyek senilai Rp700 triliun yang merupakan mega proyek terbesar dalam era pemerintahan Presiden Jokowi setelah proyek listrik 35 ribu megawatt.
Untuk menyukseskan mega proyek tersebut maka di Pertamina dipersiapkan secara khusus satu direktur untuk menangani mega proyek yang menggiurkan itu, yakni direktur mega proyek, kata Salamuddin.
Pemecatan Dirut Pertamina, Dwi Sucipto tampak jelas sebagai upaya menggolkan mega proyek salah satu kubu dalam pemerintahan Jokowi yang menempatkan orang mereka dalam Pertamina.
"Bagi saya apapun kepentingannya pemecatan tanpa basa basi, tanpa ada kesalahan, merupakan sesuatu yang tidak beretika sama sekali, alias suatu sikap sok kuasa," katanya.
Karena itu, dia meminta agar nama baik Dwi Sucipto atas pemecatan yang bersifat arogan dan pengecut dapat dipulihkan dengan terang benderang. Sekecil apapun prestasi Dwi Sucipto pantas mendapat pengakuan dan penghargaan dengan penjelasan yang "clear" tentang pencopotannya dari kursi Dirut Pertamina, katanya.
AEPI Nilai Pemecatan Dirut Pertamina "Kasar"
Rabu, 8 Februari 2017 17:44 WIB