Pontianak (Antara Kalbar) - Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas menilai wacana yang disampaikan Bupati Sambas untuk membangun bandara perintis di Jawai sangat tidak realistis dan tidak terukur.
"Tidak realistis karena Sambas juga akan bangun pelabuhan perintis di Paloh. Jika di Jawai selain kurang strategis juga bukan menjadi kebutuhan utama daerah setempat," ujar Ketua KMKS, Dedi saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Deki menyebutkan sebaiknya bupati fokus saja pada pada percepatan realisasi Jembatan Sambas Besar (JSSB) yang sudah menjadi mimpi masyarakat Jawai dan sekitarnya sejak lama.
"Bagi daerah Jawai termasuk saya orang Jawai juga menilai, lebih penting bangun jembatan dulu daripada bandara. Jembatan lebih strategis dan manfaat lebih luas dan dirasakan masyarakat," kata dia.
Ia menambahkan perekonomian masyarakat Jawai akan lebih cepat maju jika JSSB benar-benar terealisasi dibandingkan akan dibangunnya bandara.
Terpenting lagi kata Deki, saat ini bupati lebih fokus saja pada pelantik pejabat eselon II yang sampai saat belum kunjung tiba. Padahal katanya sejak dilantik hingga sekarang, jabatan yang diemban sebagai bupati lebih dari enam bulan.
"Kami sarankan ke bupati lantik eselon II dulu agar visi dan misi mudah terwujud karena mereka bagian penggerak dari pelaksanaan program bupati untuk mewujudkan cita-citanya," kata dia.
Deki berharap apa yang bupati lakukan selain realistis juga tidak sekadar memberikan wacana tapi harus melakukan aksi nyata untuk masyarakat.
KMKS : Wacana Bupati Bangun Bandara Tidak Realistis
Kamis, 9 Februari 2017 13:05 WIB