Rembang (Antara Kalbar) - Komisaris Utama PT Semen Indonesia Letjen TNI
(Purn) Sutiyoso mengatakan pabrik Semen Indonesia di Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah, harus terus beroperasi.
"Saya sendiri sudah
turun ke lapangan agar bisa memberikan saran yang tepat kepada direksi.
Keadaan di lapangan itu seperti apa," kata mantan Gubernur DKI Jakarta
itu di Rembang, Kamis.
Ia mengungkapkan hal itu usai
peresmian Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI) Rembang dan Pidie
Aceh sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi yang didirikan oleh PT
Semen Indonesia.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
itu menemukan bahwa isu-isu yang dikembangkan pihak-pihak tertentu
mengenai kondisi warga sekitar pabrik Semen Rembang jauh dari kenyataan.
"Saya bisa mengklaim bahwa 95 persen rakyat di sekitarnya, bahkan
mungkin lebih, setuju dengan kehadiran pabrik semen. Sekali lagi, Semen
Rembang bukan di Zona Kendeng, tetapi Zona Rembang," katanya.
Semua persyaratan pendirian pabrik Semen Rembang, lanjut purnawirawan
jenderal berbintang tiga itu, juga sudah dipenuhi sehingga tidak ada
alasan lagi pabrik semen tidak beroperasi.
Sebelum pabrik
Semen Rembang beroperasi pun, kata dia, sudah banyak manfaat yang
dirasakan warga sekitar, misalnya pipanisasi yang memudahkan masyarakat
untuk mengakses air bersih.
"Dulu, orang jalan 3-5 kilometer
mengambil air bersih, dipikul ke rumahnya. Sekarang sudah disalurkan
lewat pipa ke kampung masing-masing, embung juga akan dibangun secara
bertahap," katanya.
Demikian pula peluang kerja, kata Bang
Yos, sapaan akrabnya, sebab saat ini ada ratusan anak-anak usia sekolah
yang sudah didaftar untuk bisa bekerja di pabrik Semen Rembang.
"Dulu, anak-anak cewek di sini, ini kata ibu-ibu sendiri, usia 15
tahun sudah pada dikawinkan karena untuk apa nunggu lama-lama. Sekarang
mereka tidak mau dikawinkan muda lagi," tuturnya.
Dengan
kehadiran pabrik Semen Rembang, lanjut dia, anak-anak berkeinginan untuk
meneruskan sekolah setinggi-tingginya, minimal sekolah menengah atas
(SMA) agar bisa bekerja di pabrik semen.
"Saya pastikan
pabrik Semen Rembang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rembang.
Kalau sampai diganggu kemudian batal beroperasi, banyak sekali kerugian
kita. Bukan hanya perusahaan," katanya.
Sebab, kata dia,
pemerintah tidak jadi mendapatkan dividen, pendapatan pemerintah daerah
Rembang juga menjadi musnah, terlebih lagi dampaknya bagi masyarakat,
khususnya warga Rembang.
"Banyak 'opportunity' yang akan
hilang jika pabrik Semen Rembang sampai batal beroperasi. Kami bisa
memahami warga yang kontra, tetapi semua kan sudah kami jawab," kata
Bang Yos.
Sutiyoso: Semen Rembang Harus Terus Beroperasi
Minggu, 7 Mei 2017 16:57 WIB