Pemkab Sintang Kembangkan Hilirisasi Industri
Selasa, 30 Mei 2017 10:25 WIB
Sintang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) berencana mengembangkan industri hilirisasi untuk memberikan nilai tambah bagi produk unggulan yang dihasilkan masyarakat.
"Selama ini masyarakat menggantungkan hidupnya dari perkebunan karet berupa kulat dan perkebunan sawit berupa tandan buah segar," kata Bupati Sintang, Jarot Winarno, ketika ditemui di Sintang, Selasa.
Menurut Jarot, jika kedua komoditas ini harganya jatuh, maka perekonomian masyarakat Sintang ikut terpuruk.
"Saya inginnya kedua produk unggulan ini dapat dikembangkan sehingga menghasilkan produk hilirisasi yang memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat," kata Jarot.
Ia menjelaskan Pemkab Sintang ingin mendorong hadirnya industri hilirisasi, sehingga masyarakat tidak hanya bisa menghasilkan kulat dan tandan buah segar.
Masyarakat akan didorong untuk bisa menghasilkan produk hilirisasi dari karet seperti ban, sandal jepit, sarung handphone, sarung tangan dan kondom.
Begitu juga dengan masyarakat yang bergerak disektor perkebunan kelapa sawit akan didorong untuk mengembangkan produk minyak goreng kelapa sawit.
Dikatakan Jarot, Pemkab Sintang pun berharap hadirnya investor untuk mengembangkan industri hilirisasi ini.
"Sarana infrastruktur untuk mendukung pengembangan industri hilirisasi ini sedang dipersiapkan Pemkab Sintang," jelas Jarot.
Dirinya mencontohkan, sarana infrastruktur pendukung itu seperti, saat ini sedang dibangun pembangkit listrik PLTU untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah ini, sarana lainnya seperti Bandar Udara, Pelabuhan Sungai, PDAM dan infrastruktur jalan juga sedang dibangun.
Dijelaskan Jarot, program industri hilirisasi itu bertujuan memberikan nilai tambah bagi petani yang selama ini menggantungkan hidupnya pada kulat dan tandan buah segar.
Selain itu, hadirnya industri hilirisasi akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mengurangi jumlah pengangguran, yang jumlahnya mencapai tiga persen.
"Program industri hilirisasi sebagai langkah kami mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi, mempersiapkan lapangan pekerjaan harus dilakukan untuk mencegah meningkatnya pengangguran," ucap Jarot.