Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis meminta kepada perwakilan guru yang mengikuti kegiatan perebutan gelar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi tingkat Kalbar untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, agar bisa menjadi wakil provinsi itu untuk mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden RI.
"Saya harapkan, para guru yang mengikuti kegiatan ini agar bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin karena bagi pemenangnya, hadiahnya pun tidak main-main, selain tropi dan piagam, direncanakan akan mengikuti upacara bersama Presiden di Istana Negara pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus 2017," kata Cornelis di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, selain memberikan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang ada, para guru juga harus bisa memberikan pemahaman terhadap anak didik mengenai toleransi antar umat beragama, menghargai perbedaan.
"Peranan guru luar biasa, jadi guru jangan main-main, jangan asal-asalan, jangan hanya terima gaji. Tapi tanggung jawab moral ke depan bagaimana bangsa ini, adalah tanggung jawab guru," tuturnya.
Cornelis menegaskan, guru juga harus bisa menciptakan manusia cerdas, pintar dan beradab. "Berikan pengertian kepada masyarakat di sekeliling kita, jangan lalu kita lagi yang aneh-aneh," katanya.
Selain itu, guru juga harus melek teknologi dan bisa memberikan pemahaman kepada peserta didik dan masyarakat sekitar bahwa empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika serta UUD 1945 sudah final, tidak bisa diubah lagi.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Alexius Akim mengatakan, pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi merupakan implementasi dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
"Dimana salah satu amanat regulasi tersebut di atas adalah guru harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi Profesional, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian," katanya.
Dengan terpilihnya guru sesuai kriteria tersebut diharapkan menjadi model pelaku pendidikan yang berstandar tinggi yang senantiasa berupaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan memiliki daya saing.
"Apalagi seleksinya secara ketat, transparan dan terukur, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten kota, provinsi sampai tingkat nasional," tuturnya.
(KR-RDO/N005)