Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sambas Hairiah mengapresiasi penerapkan kurikulum responsif gender di Istitut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
"Pemerintah Kabupaten Sambas mengapresiasi upaya ini. Sekaligus Pemda berterima kasih kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI yang telah menjadikan salah satu perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sambas sebagai bagian dari sasaran program kerjanya," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Hairiah berharap kurikulum yang ada tersebut nantinya benar-benar merealisasikan penerapan kurikulum dimaksud. Multi efeknya, jelas dia dapat memberikan kontribusi nyata pada pengurangan angka tingginya kasus diskriminasi gender dan kekerasan verbal di Kab Sambas.
"Pemda menginginkan IAIS sebagai institusi kependidikan khususnya fokus aspek agama dapat memberikan pemahaman yang tepat terkait isu responsif gender yang seharusnya. Bagaimana isu gender dan agama tidak bergesekan, melainkan saling menguatkan dan mampu memberikan penguatan pada peran gender untuk pembangunan," harapnya.
Sementara itu, Rektor IAIS M Syafiuddin, Jamiat Akadol menjelaskan digelarnya kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI sangat penting bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sambas.
"Kita berterima kasih atas penunjukkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada Institusi pendidikan kami untuk menerapkan kurikulum itu ke depannya," katanya.
Ia menambahkan hadirnya kerja sama dan penunjukan yang ada merupakan sebagai bentuk upaya merespon kondisi terkini terkait gender dengan cara melibatkan institusi kependidikan terutama perguruan tinggi.
"Kita mengharapkan upaya ini ke depannya berjalan lancar dan tujuan yang diharapkan bisa tercapai maksimal," sebutnya.
(U.KR-DDI/T011)