Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Dr Nila Farid Moeloek mengatakan, Kalimantan Barat sebagai daerah yang dilalui garis Khatulistiwa, menjadikan masyarakat di daerah ini rentan terjadinya gangguan mata.
"Kita tahu bahwa Kalbar adalah salah satu daerah Khatulistiwa yang menjadi salah satu penyebab rentan terjadinya gangguan pada mata, karena ultra violet dari matahari," kata Nila Farid Moeloek, saat menghadiri kegiatan Hari Penglihatan Sedunia di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, faktor lainnya yang mengakibatkan masyarakat di Kalbar rentan mengalami gangguan penglihatan karena Kalbar memiliki iklim tropis yang lebih tinggi pengaruh ultra violetnya.
Hal itu yang mengakibatkan, banyak masyarakat yang meski baru berusia 46 tahun, namun sudah terkena gangguan penglihatan.
Nila Farid Moeloek juga menambahkan, gula darah juga menjadi pemicu gangguan pada penglihatan, mengganggu di dalam pembuluh darah, menyerang organ tubuh yang memiliki ukuran pembuluh darah kecil, seperti ginjal.
"Kemudian pada mata, sebagai akhir dari pembuluh darah, dinamakan retinopati yang menyerang saraf mata. Ketika saraf mata terkena dan rusak, maka terjadi pendarahan dan menyebabkan buta permanen," katanya.
Untuk itu, dia mengingatkan kepada masyarakat Kalbar agar terus mengontrol gula darah dan segera mengatasi penyakit kencing manis, jika telah didiagnosa oleh petugas kesehatan.
"Untuk membantu masyarakat, kami sudah membuat Posbindu untuk memeriksa penyakit tidak menular, periksa gula darah, tekanan darah, itu sudah ada 35.400 Posbindu di desa-desa se-Indonesia, termasuk di Kalbar," tuturnya.
Kemudian, lanjutnya, untuk meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan mata yang komprehensif dan bermutu, Menkes mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, baik Puskesmas maupun Rumah Sakit yang diperkuat dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional untuk operasi katarak.
(KR-RDO/N005)
Menkes : Masyarakat Kalbar Rentan Terkena Gangguan Penglihatan
Jumat, 13 Oktober 2017 0:27 WIB