Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, puluhan warga yang bermukim di sepanjang pinggir Sungai Kapuas, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, mengalami infeksi kulit yang disebabkan oleh sejenis kutu atau tungau.
"Kesimpulan itu didapat setelah Dinas Kesehatan Pontianak melakukan penelitian lapangan. Penyakit kulit tersebut kemudian ditularkan oleh kontak personal, misalnya kita berjabat tangan, pakaian, tempat tidur, handuk, dan lain-lain," kata Sidiq Handanu di Pontianak, Senin.
Data Dinkes Kota Pontianak, tercatat sebanyak 58 warga di Gang Aden 1, RT4/RW04, Kelurahan Benua Melayu Laut, Pontianak Selatan, menderita penyakit kulit, yang kini sudah diambil tindakan seperti pengobatan.
"Kami akan lanjutkan dengan penyuluhan, karena penyakit ini kalau tidak diobati secara keseluruhan, tidak akan bisa sebab harus diobati secara massal," jelasnya.
Ia menyatakan, pihaknya tidak mengetahui asal kutu atau tungau penyebab penyakit kulit tersebut. Namun dia menjelaskan, kasus seperti ini memang biasa muncul di lingkungan padat penduduk, misalnya tiga sampai empat orang yang tinggal dalam satu kamar.
Menurut dia, ada dua cara pengobatan yang bisa dilakukan, yakni sterilisasi sumber infeksi, misalnya pada pakaian, handuk dan kasur, kemudian penderitanya harus diobati dengan obat oles.
Handanu menyatakan penyakit itu tidak bisa ditangani sekaligus, dan harus dilakukan secara bertahap dan berkali-kali dikerjakan. Pengawasan periodik mesti diterapkan apalagi kawasan tersebut merupakan perumahan padat penduduk.
"Pengobatan penyakit kulit itu khas, karena setelah dioleskan maka tidak boleh mandi dulu selama 24 jam, biar obatnya masuk ke dalam sampai tungau mati, sehingga pemahaman itu yang harus kami sosialisasikan," katanya.
Sementara itu, Muhammad Yogi Pahlevi (23) salah seorang penderita penyakit kulit itu, menyatakan dirinya sudah dua bulan terakhir menderita gatal-gatal, seperti dari bentol berisi air, gatal itu akhirnya pecah dan meninggalkan koreng, yang menyerang kaki hingga ke paha kakinya.
"Kami sekeluarga dalam satu rumah, menderita gatal-gatal semua yang jumlahnya belasan dan sudah pernah berobat ke RSUD Soedarso Pontianak tetapi belum juga sembuh," katanya.
Hal senada juga diakui oleh M Ari Aqmal (13) yang juga menderita gatal-gatal sudah seminggu lebih tersebut.
(A057/N005)