Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, menyerahkan hak pinjam pakai perumahan kepada 50 Kepala Keluarga nelayan yang kurang mampu di wilayah itu.
"Ada 50 KK, fasilitasnya sendiri, ada rumah, listrik, air bersih serta fasilitas lina Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kayong Utara Santun P Simorangkir di Sukadana, Kayong Utara, Rabu.
Sebanyak 50 unit rumah nelayan itu dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun 2016 bertepatan dengan perhelatan akbar Sail Selat Karimata yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.
Terkait dengan kendala air bersih, diyakininya tidak ada persoalan karena untuk selanjutnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan melakukan pengecekan terhadap pipa yang ada di lingkungan perumahan nelayan tersebut.
"Sebenarnya untuk air bersih tidak ada kendala, mungkin kurang koordinasi, karena mereka belum pindah semua, akhirnya keran belum dibuka, takut mubazir, jadi mungkin kalau sudah pindah semua nanti kerannya akan kita buka," jelasnya.
Ia tidak menampik adanya keterlambatan penyerahan perumahan nelayan tersebut karena harus mengurus persyaratan administrasi yang harus dilengkapi terlebih dahulu.
"Mungkin ini program baru jadi kita penuh kehati-hatian dari pihak pemerintah, karena penyerahan dari pusat ke Pemda lagi dalam proses, item-item mana yang belum lengkap kita koordinasikan seperti IMB semuanya harus jelas, karena proses ini tidak bisa cepat dan semuanya terintegrasi, sehingga saat ini sudah hampir sempurna kurang lebih sudah mencapai 80 sampai 90 persen," kata dia
Perumahan yang didirikan di Desa Sutera Kecamatan Sukadana ini diharapkannya mampu meningkatkan kesejahteraaan masyarakat nelayan prasejahtera yang ada di Kayong Utara. Pemda berkolaborasi dengan pemerintah pusat melakukan pembinaan dan pemberdayaan.
"Fasilitas lainnya sudah pemerintah siapkan, seperti rumah sentral ini, termasuk rumah pintar, nanti mereka akan melakukan konsultasi disini, nambah ilmu nambah wawasan serta kegiatan lainnnya termasuk jika mereka tidak memiliki modal akan kita coba fasilitasi bagaimana caranya," kata Santun.
Salah seorang nelayan yang telah menempati rumah tersebut, Iskandar, merasa senang atas bantuan rumah hak pakai tersebut. Menurut Iskandar, dirinya tidak akan mampu membuat rumah seperti itu jika memiliki penghasilan saat ini.
"Kita sebagai warga nelayan yang tidak mampu patut bersyukur, kepada pengurus seperti bupati kepala dinas, yang mampu memberikan rumah kepada masyarakat nelayan yang kurang mampu walaupun sifatnya hanya pinjam pakai, kalau kita mau bangun rumah seperti ini tidak mampulah," jelasnya.
Untuk fasilitas sendiri seperti kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi walaupun saat ini masyarakat masih terkendala air bersih yang debitnya kecil sehingga tak jarang masyarakat harus mengangkut air menggunakan jerigen untuk keperluan sehari-hari.
"Memang air tidak kuat masuknya, kadang-kadang jam dua jam tiga subuh kita mengangkut, kalau yang ada mesin sedot kita sedot namun harus bergiliran jadi kita harus mengambil ke kolam yang ada di kaki bukit," ungkapnya.
(T.T011/Y008)