Pontianak (Antaranews Kalbar) - Bulog Divisi Regional Kalbar melaksanakan Operasi Pasar (OP) khususnya beras.
Realisasi penyerapan yang dilaksanakan sejak Oktober 2017 - Maret 2018 mencapai 3.900 ton.
"Kami bersyukur realisasi yang ditargetkan pemerintah harus selesai Maret 2018 ini dari Oktober tahun lalu bisa tercapai dengan baik yakni mencapai 94 persen dari target 3.900 ton beras," ujar Kepala Bulog Divisi Regional Kalbar, Sabaruddin Amrullah di Pontianak, Jumat.
Sabaruddin menjelaskan dari 14 kabupaten dan kota, jumlah beras yang terserap paling dominan dalam OP yakni di Kota Pontianak.
"Kota Pontianak menjadi pusat perdagangan di Kalbar dan Pontianak memiliki beberapa pasar induk. Hal itu mendorong penyerapan beras kita lebih besar," papar dia.
Menurutnya sebagaimana tugas Bulog dan dampak OP di lapangan, selain stok tersedia dengan baik harga juga stabil di tengah masyarakat di Kalbar.
"Gejolak harga karena stok dan permintaan yang tinggi bisa kita kendalikan melalui OP yang dilakukan di titik - titik yang telah ditentukan," jelasnya.
Menurutnya melalui OP, pihaknya dalam menjual beras tersebut di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan begitu membuat masyarakat terbantu. Apalagi beras yang dijual kualitasnya sangat baik.
"Untuk beras kita jual di bawah HET Kalbar yakni lebih murah Rp200 dibandingkan HET yang telah ditentukan. Kita akan terus memaksimalakan fungsi kita dan terus meningkatkan layanan kepada masyarakat," jelas dia.
Terkait persiapan menghadapi bulan puasa dan lebaran idulfitri dalam beberapa bulan mendatang, pihaknya juga sudah mulai melakukan koordinasi untuk persiapan OP terhadap komoditas startegis seperti beras, gula, minyak goreng dan daging beku.
"Kita akan tetap menggelar OP saat puasa dan menghadapi lebaran nanti. Kita akan berkoordinasi dengan berbagai pihak," jelas dia.
Baca juga: Bulog Kalbar gelar Operasi Pasar Beras