Putussibau, Kalbar (Antaranews Kalbar) - ?Seluruh jajaran TNI - Polri yang ada di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat mengantisipasi pergerakan massa pada Pleno hasil Pilkada Kalimantan Barat yang akan dilaksanakan di Pontianak.
"Jangan sampai ada pergerakan massa dari Kapuas Hulu, itu tentu kami antisipasi," kata Kapolres Kapuas Hulu AKBP Imam Riyadi kepada Antara di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Menurut Imam, akan dilakukan monitor dan dilakukan sekat - sekat di daerah - daerah rawan seperti akses jalan menuju Pontianak yaitu daerah Silat dan Badau serta sejumlah angkutan umum pada 7 - 9 Juli 2018.
Baca juga: Panwaslu Kapuas Hulu serahkan pelanggaran pilkada ke Gakumdu
Dikatakan dia, sampai saat ini khusus di Kapuas Hulu belum ada informasi atau laporan pergerakan massa tersebut.
"Kami tetap monitor setiap pergerakan dan jangan sampai ada pergerakan massa," tegas Imam.
Kepada masyarakat kata Imam, jangan sampai terprovokasi, jagalah selalu keharmonisan di Kapuas Hulu, ciri khas Kapuas Hulu selalu mengedepankan kekeluargaan.
"Siapa pun yang terpilih itulah pilihan masyarakat dan itu pemimpin Kalimantan Barat, bukan pemimpin suku dan agama namun pemimpin seluruh masyarakat Kalimantan Barat," ucap Imam.
Baca juga: Imam Riyadi pimpin pengamanan di Gereja Katolik di Putussibau
Hal senada juga dikatakan, Dandim 1206/Putussibau, Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto mengatakan pihaknya sudah mendeteksi indikasi akan adanya pergerakan - pergerakan massa ke Pontianak.
"Kami akan tutup jalan bagi pergerakan tersebut jika ada akan kami tindak tegas sesuai aturan yang berlaku," kata Ibnu.
Disampaikan Ibnu, fokus pengamanan sekarang ini pada pleno baik di daerah mau pun provinsi, hanya saja yang harus diantisipasi itu pergerakan massa.
Aparat antisipasi pergerakan massa saat pleno
Rabu, 4 Juli 2018 11:10 WIB