Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Subhan Nur saat peresmian Museum Khazanah Melayu di daerah itu meminta generasi muda untuk mengenal dan paham tentang sejarah Sambas.
"Peninggalan masa lalu merupakan sejarah yang harus diketahui oleh generasi muda saat ini. Jangan sampai generasi muda kita kehilangan identitas sehingga tidak mengetahui sejarah Kabupaten Sambas," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Subhan yang juga merupakan Anggota DPRD Provinsi Kalbar Dapil Sambas menyampaikan bahwa sudah saatnya melayu menunjukkan eksistensinya.
"Dengan terpilihnya gubernur yang baru, maka kita telah menunjukkan dan membuktikan bahwa dengan persatuan kita bisa," kata dia.
Baca juga: Pemkab Benahi Situs Sejarah Sambas Melalui APBD
Selain peresmian Museum, dilaksanakan juga pelantikan pengurus Kecamatan MABM Se- Kabupaten Sambas kemudian juga diakhiri dengan seminar adat budaya melayu yang mengakat tema budaya terjaga menjulang martabat.
Acara ini juga diikuti olah Anggota DPR-RI, Syarif Abdullah Alkadrie, Walikota Pontianak Sutarmidji, Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili Wakil Bupati Sambas ,Hairiah, Pangeran Ratu Istana Alwazikhoebillah Sambas Muhammad Tarhan, Mantan Bupati Sambas Burhanuddin A. Rasyid dan Juliarti Djuhardi Alwi.
Sementara itu, Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili mengatakan bahwa budaya melayu merupakan kebanggaan kepada masyarakat Kabupaten Sambas.
Baca juga: Artikel - Wisata Sejarah Ke Keraton Sultan Sambas (1)
Baca juga: Pernak-Pernik Keraton Sultan Sambas (2)
"Kita bangga menjadi melayu sebab memiliki budaya yang tinggi dan adat yang begitu mulia," jelas dia
Ia berharap ke depannya budaya melayu dengan adat yang tinggi bisa meningkatkan adab dan berakhlak mulia. Melayu identik dengan Islam. Oleh karena itu dalam ahlak ia mengajak untuk mencontohi Nabi Muhammad SAW.
"Tindak tanduk kita harus sesuai syariat Islam. Melayu sesuai dengan Islam. Mari kita membangun peradaban kita untuk lebih baik lagi," ajaknya.