Pontianak (Antaranews Kalbar) - PT Pertamina Wilayah Kalbar menyatakan, terjadinya peningkatan permintaan elpiji subsidi atau tabung tiga kilogram, dampak dari "suburnya" pengecer baru, baik dalam kota maupun dari luar kota.
"Dari hasil pengamatan kami di lapangan, adanya indikasi semakin 'suburnya' atau semakin banyaknya pengecer baru yang membeli elpiji di agen dan pangkalan elpiji di wilayah Kota Pontianak untuk dijual kembali di luar kota," kata Sales Executive LPG Pontianak, Sandy Rahadian di Pontianak, Selasa.
Dampak semakin suburnya para pengecer tersebut, membuat elpiji di agen dan pangkalan cepat habis, karena pembelian oleh para pengecer tersebut diluar batas kewajaran, katanya.
"Hingga saat ini, stok dan distribusi di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya masih lancar seperti biasanya. Untuk wilayah Kota Pontianak kebutuhan dan distribusi sebanyak 22 ribu tabung/hari, sementara wilayah Kabupaten Kubu Raya sekitar 15.300 tabung/hari," ungkapnya.
Sandy menambahkan, kuat dugaan elpiji subsidi tersebut dijual oleh para pengecer tersebut ke daerah lainnya, sehingga harus ada tindakan tegas oleh instansi terkait.
Menurut dia, untuk menyambut hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran Idul Fitri, pihaknya sudah melakukan penambahan stok atau pasokan dari sebesar 22 ribuan tabung menjadi 22.700 tabung/hari atau meningkat sekitar 3,2 persen.
"Kemudian setelah itu, September 2018 pasokan elpiji subsidi kembali normal diangka sebesar 22 ribu tabung/hari untuk wilayah Kota Pontianak, dan begitu juga wilayah Kabupaten Kubu Raya untuk pasokannya juga kembali normal," ujarnya.
Sehingga, menurut dia, dengan dilakukan penambahan saat menjelang Lebaran Idul Fitri itulah dimanfaatkan oleh pengecer baru untuk mencari keuntungan pribadi, sehingga ketika pasokan kembali normal, maka mereka (pengecer) jadi tidak mendapatkan pasokan elpiji subsidi tersebut.
Menurut Sandy, pihaknya akan melakukan pembinaan ke pangkalan yang ada di wilayah Kota Pontianak dan Kubu Raya agar selektif dalam menjual elpiji subsudi sehingga gas tiga kilogram tersebut memang benar-benar digunakan oleh masyarakat yang berhak, serta tidak melayani pembelian dalam jumlah banyak.
Dalam kesempatan itu, Sales Executive LPG Pontianak tersebut, mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, sehingga melakukan pembelian elpiji subsidi dalam jumlah banyak, yang malah akan berdampak elpiji tersebut cepat habis.
"Kami rata-rata mendistribusikan elpiji subsidi untuk wilayah Kota Pontianak dan Kubu Raya sesuai kebutuhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan elpiji," katanya.
Sementara itu, Izul salah seorang pengecer di kawasan Kecamatan Pontianak Utara mengatakan, dirinya setiap hari mendapat jatah sekitar 25 tabung gas tiga kilogram, kini dirinya paling banyak mendapatkan sebanyak 15 tabung gas tiga kilogram saja per harinya.
Meningkatnya permintaan elpiji subsidi dampak dari "suburnya" pengecer baru
Selasa, 2 Oktober 2018 13:21 WIB