Nanga Pinoh (Antaranews Kalbar) - Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) meresmikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) penyalur bahan bakar minyak satu harga di Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Senin.
"Kami berharap dengan diresmikannya SPBU Kompak di Kecamatan Sokan ini bisa memberikan pelayanan BBM kepada masyarakat sehingga juga memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Unsur Pemangku Kepentingan Tumiran di Sokan, Kabupaten Melawi.
Hadir dalam peresmian SPBU Kompak, Kecamatan Sokan, yakni Anggota Komisi VII DPR RI, Katherine Oendoen, Anggota Unsur Pemangku Kepentingan Dewan Pengawas Nasional, Tumiran, dan Sales Executive VII, Pertamina Wilayah Kalbar Andi Reza Ramadhan.
Ia menjelaskan, pemerintah melalui Peraturan Menteri ESDM No. 36/2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan secara Nasional memberi Amanah kepada BPH Migas sebagai badan yang ditugasi untuk mengawal agar jenis BBM tertentu dan khusus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia dengan harga yang sama.
"BBM satu harga ini adalah bukti besarnya perhatian pemerintah kepada masyarakatnya. Selain itu, dengan terealisasinya program BBM satu harga di Kabupaten Melawi ini, kami berharap setiap pihak antara lain pemerintah daerah, Pengusaha dan PT Pertamina (Persero) dapat senantiasa bekerjasama dan berkoordinasi untuk memudahkan masyarakat Kabupaten Melawi dalam mendapatkan BBM secara adil dengan harga sesuai ketetapan pemerintah," ujarnya.
Pembangunan SPBU Kompak di Kabupaten Melawi yang termasuk wilayah 3T ini bukan merupakan hal yang mudah mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga perlu dipastikan tepat sasaran peruntukannya. Oleh karena itu perlu ada pengawasan dan monitoring dari pemda dan aparat agar penyaluran BBM satu harga tepat sasaran, dinikmati oleh konsumen pengguna sesuai dengan lampiran dalam Perpres 191/2014 tentang Penyediaan, distribusi dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, katanya.
Baca juga: SPBU satu harga bantu nelayan di perbatasan
"Tidak boleh ada industri dan oknum yang menikmati Program BBM Satu Harga ini. Kami berharap dengan terbangunnya SPBU Kompak, maka bisa melayani masyarakat dan memacu pertumbuhan perekonomian di Kecamatan Sokan," katanya.
Dia juga berharap Pertamina terus menjamin pasokan BBM ke SPBU ini. Secara nasional, dari tahun 2017 sampai tahun 2019 akan dibangun 160 Penyalur BBM Satu harga, pada 2017 telah terbangun 57 penyalur BBM satu harga dengan rincian 54 penyalur oleh Pertamina, dan tiga penyalur oleh PT AKR Corporindo TBK.
Pada 2018 ini target penyalur BBM satu harga sebanyak 73 penyalur dengan rincian 67 penyalur oleh Pertamina dan enam penyalur oleh PT AKR Corporindo TBK.
"Sampai hari ini, termasuk penyalur BBM satu harga di Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, telah beroperasi 65 Penyalur BBM satu harga dengan rincian 62 penyalur oleh Pertamina, dan dua penyalur oleh PT AKR Corporindo TBK. Penyalur BBM satu harga Kecamatan Sokan ini adalah penyalur ke- 87 yang diresmikan sejak program BBM satu harga dimulai tahun 2017, kemudian untuk tahun 2019, ditargetkan 29 penyalur beroperasi oleh Pertamina, dan satu penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk," ujarnya.
Kemudian, untuk di Kalbar pada 2017 sudah beroperasi empat penyalur BBM satu harga oleh Pertamina, dan tiga penyalur AKR Corporindo Tbk. Pada 2018 ditargetkan ada lima penyalur BBM satu harga yang beroperasi, di mana satu sudah beroperasi yaitu penyalur PT AKR Corporindo Tbk di Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak pada 1 November 2018, dan ada penyalur BBM satu harga di Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi yang diresmikan hari ini, kemudian dua penyalur lain di Kecamatan Sengah Temilan Kabupaten Landak, dan Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang akan diresmikan15 November 2018, dan masih terdapat satu penyalur lagi di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang yang belum beroperasi.
"Untuk 2019 ditargetkan akan beroperasi satu penyalur lagi dalam memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat di Kabupaten Melawi," katanya.
Ia menambahkan, kuota volume JBT (jenis BBM tertentu), yakni solar pada 2018 untuk Kabupaten Melawi sebesar 11.204 KL untuk ?Pertamina, dan sebanyak 451 KL untuk PT AKR Corporindo Tbk, dan BBM premium sebanayak 11.435.
Realisasi JBT sampai bulan September 2018 sebesar 8.720 KL atau 74,8 persen untuk BBM solar, kemudian premium sebesar 7.168 KL atau 62,68 persen.
"Saya berharap kebutuhan BBM di Kabupaten Melawi dapat terpenuhi. Kedepannya BPH Migas juga mengharapkan agar pemda dan masyarakat Kabupaten Melawi agar ikut serta mengawasi ketersediaan dan pendistribusian BBM di ketiga penyalur satu harga tersebut agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan," ujarnya.
Baca juga: Pertamina targetkan tujuh SPBU satu harga di Kalbar tahun 2018
Kementerian ESDM resmikan SPBU BBM satu harga di Melawi
Senin, 12 November 2018 16:18 WIB