Sintang (ANTARA) - Jembatan Gantung Baras Nabung, Kecamatan Serawai diresmikan. Peresmian jembatan itu langsung dilakukan Bupati Sintang, Jarot Winarno.
“Keberdaan jembatan gantung rangka baja inilah, bukti negara hadir di tengah-tengah masyarakat di tempat yang terjauh sekalipun," kata Jarot.
Ia menjelaskan, jembatan gantung rangka baja ini bersumber dari APBN. Jembatan tersebut merupakan hasil dari diskresi menteri. Artinya kewenangan khusus menteri mau dibangun di mana saja berdasarkan surat pengajuan dari Bupati.
Kemudian Bupati menyampaikan surat tersebut berdasarkan aspirasi Anggota Dewan Kabupaten yang menampung keinginan dari masyarakat. Kemudian dibantu oleh anggota DPR RI Kalbar komisi 5, sehingga dapatlah jembatan ini.
“Jembatan akhirnya selesai dikerjakan dan bisa diresmikan," katanya.
Jembatan ini belum ada pagar kawat di tepinya. "Nanti kita pasanglah, kita kirim untuk keamanan warga yang lewat terutama anak-anak,” jelas Jarot.
Terwujudnya jembatan ini, ungkap Jarot merupakan pengorbanan dari masyarakat yang rela tanahnya di gunakan untuk pembangunan dengan tidak meminta ganti rugi. Sehingga dirinya pun memberikan apresiasi yang luar biasa bagi masyarakat desa baras nabun yang sudah merelakan tanahnya.
“Jembatan ini sudah jadi harus kita syukuri. Pesan saya jembatan gantung ini boleh di lewati kendaraan roda 4 apa bila dalam keadaan gawat darurat saja yakni, apa bila ada masyarakat yang sakit keras, pasien boleh diangkut lewat jembatan menggunakan ambulance. Ingat hanya dalam keadaan gawat darurat tidak boleh secara sengaja bawa mobil lewat jembatan ini untuk keperluan lain,” pesan Jarot.
Kepala Bidang Jembatan dan Drainase Dinas Pekerja Umum Kabupaten Sintang, Aef Sutardi mengatakan pembangunan jembatan gantung rangka baja tersebut bersumber dari APBN dengan total anggaran Rp 6,5 miliar dengan panjang 120 meter, lebar 2,2 meter. Tapi lebar bersihnya 1,8 meter.
“Jembatan ini 3 tahun baru terwujud, kita ajukan dari tahun 2017 lalu atas perintah bupati, dari 530 kabupaten/kota se-Indonesia, hanya ada 300 jembatan seperti ini yang di bangun. Tahun 2018 lalu ada 144 unit yang dibangun di seluruh Indonesia, Alhamdulillah dua desa di Kabupaten Sintang dapat, yakni di Baras Nabun ini dan Desa Ratu Damai Ketungai Hilir," jelas Aef.
Aef meminta masyarakat merawat dan menjaganya agar keberadaan jembatan tersebut, agar terus bisa di fungsikan. Terlebih jembatan ini juga di proyeksikan Presiden agar bisa di lewati kendaraan roda 4, yakni ambulance apa bila dalam keadaan darurat saja, untuk membawa pasien.
Sementara itu Kepala Desa Baras Nabun, Markus Kusmain mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengalokasikan anggaran untuk membangun jembatan gantung rangka baja di desa yang ia pimpin.
“Jembatan ini menjadi ikon desa kami dan juga sebagai penghubung desa kami dengan desa-desa lain di perhuluan sungai Serawai ini. Kami sangat membutuhkan jembatan ini karena untuk aktivitas sehari-hari, baik itu untuk aktivitas prekonomian, untuk anak-anak sekolah dan aktivitas lainnya,” ungkap Markus.
Bupati Jarot resmikan Jembatan Gantung Baras Nabun
Selasa, 16 April 2019 21:45 WIB