Pontianak (ANTARA) - Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN se-provinsi Kalbar dan program Corporate Social Resposibility (CSR) PLN Group Regional Kalbar melalui Program PLN Peduli memberikan santunan kepada lebih dari 1.000 anak yatim, dhuafa, guru ngaji, marbot masjid dan purna karya.
"Selain berbentuk uang tunai, santunan dan bantuan yang diberikan juga berupa paket sembako dan material untuk pembangunan rumah ibadah serta membantu pembinaan ekonomi kreatif yang ada di masyarakat melalui Rumah Kreatif BUMN," ujar Direktur Bisnis Regional Kalimantan, Machnizon Masri saat buka puasa bersama yang dipusatkan di Pontianak Convention Centre (PCC), Senin.
Machnizon menjelaskan dalam kesempatan buka puasa bersama, PLN mengundang lebih dari 220 anak yatim dan dhuafa dari 9 yayasan yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya. Pada kesempatan itu diberikan santunan secara simbolis kepada salah satu pimpinan yayasan panti asuhan dengan total santunan sebesar Rp44 juta.
"Kerja keras yang dilakukan oleh PLN dalam melayani pelanggan tidak akan berhasil tanpa dukungan dan doa dari masyarakat. Sebagai bentuk rasa syukur kami, PLN merasa perlu berbagi dengan anak yatim serta kaum dhuafa yang membutuhkan melalui kegiatan ini. Dalam kesempatan ini saya mohon doanya, semoga pegawai PLN dan keluarganya diberikan kekuatan dan kesehatan agar dapat menjalankan tugas dengan baik ," ucap Machnizon.
Menurutnya, kerja keras yang telah dilakukan membuahkan hasil dengan semakin membaik nya kondisi kelistrikan di beberapa daerah. Ia berharap semangat untuk berjualan listrik nya juga semakin meningkat.
"Di bulan Ramadhan ini diharapkan seluruh karyawan tetap semangat dalam menjalankan tugas. Mudah-mudahan semua rencana yang telah kita buat dapat diwujudkan dengan baik," tegas Machnizon.
Pimpinan panti asuhan Al-Amien, Abah Rohim, yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terimakasih atas kepedulian PLN dalam menyantuni anak yatim dan dhuafa.
“Selain menerangi rumah-rumah kami hari ini PLN telah memberikan manfaat kebaikan bagi kita bersama. Terima kasih kami ucapkan kepada PLN atas bantuan yang telah diberikan, semoga ke depannya PLN semakin jaya dan sukses dalam melayani masyarakat," ucap Abah Rohim.
Terkait kesiapan PLN pada Ramadhan, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalbar Agung Murdifi menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiagakan 1.464 personel yang tersebar di 111 Kantor pelayanan di seluruh Kalbar.
“Petugas yang kami siaga kan bertujuan untuk mengamankan pasokan listrik, mulai dari sisi pembangkit, jaringan distribusi hingga ke pelanggan. Kami berharap listrik selama bulan Ramadhan ini tetap stabil dan handal. Kami siapkan Petugas yang selalu bersedia selama 24 jam. Mereka bertugas secara bergantian dalam sehari," jelas Agung.
Menurutnya saat ini PLN Kalbar memiliki daya mampu yang cukup kondusif yakni sekitar 650 MW. Sedangkan beban puncak tertinggi hingga pertengahan Mei 2019 sebesar 400 MW, berarti masih surplus hingga 200 MW.
"Saat ini sistem kelistrikan di seluruh Kalbar memiliki surplus daya. Kami prediksi sepanjang bulan Ramadhan ini beban puncak bertambah sebesar 50 MW. Namun daya mampu mesin pembangkit kami masih cukup bahkan surplus meski dengan tambahan beban tersebut,” imbuh nya.
Diakuinya, saat ini kawat layang-layang serta tanam tumbuh milik warga masih mendominasi penyebab terganggunya pasokan listrik.
"Pohon dan kawat layang-layang masih mendominasi penyebab terganggunya pasokan listrik baik pada jaringan distribusi maupun transmisi. Kami himbau kepada masyarakat untuk turut menjaga kehandalan listrik, karena listrik milik kita bersama. Jika pasokan listrik mengalami gangguan maka masyarakat juga akan terganggu aktivitas nya selama bulan suci Ramadhan ini. Kami akan terus berusaha untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan," tutup Agung.