Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat aman hingga Lebaran 2019, kata pimpinan perusahaan pemasok BBM Pertamina di daerah itu, PT Kedamin Jaya
"Untuk PT Kedamin Jaya mencakup Kecamatan Putussibau Selatan dan Kecamatan Puring Kencana yang ada di perbatasan Indonesia-Malaysia, sampai saat ini BBM kita lancar," kata Manajer PT Kedamin Jaya, Hermanto di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu.
Ia menjelaskan untuk SPBU PT Kedamin Jaya Putussibau Selatan, stok BBM jenis premium ada sebanyak 13 tangki atau 104.000 liter dalam sebulan, kemudian untuk solar sebanyak 21 tangki atau 168.000 liter/bulan.
Sedangkan untuk BBM satu harga di Kecamatan Puring Kencana, kata Hermanto, stoknya juga aman, di mana untuk premium 10 tangki atau 80. 000 liter/bulan dan solar lima tangki atau 40.000 liter/bulan.
Selain itu, untuk APMS PT Tya Pratama Kecamatan Bika, stok premium sebanyak 10 tangki atau 80. 000 liter dan solar sebanyak 18 tengki atau 144. 000 liter/bulan.
"Jadi untuk ketersediaan BBM yang kami kelola aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya sampai Lebaran nanti," katanya.
Menurut Hermanto, beberapa hari lalu juga kepala Pertamina meninjau langsung ke Kapuas Hulu untuk memastikan ketersediaan BBM dan pelayanan kita ke masyarakat.
Akan tetapi, menurut dia, belum dipastikan apakah menjelang Lebaran nanti ada penambahan kouta dari Pertamina atau tidak, namun yang jelas ketersediaan yang ada saat ini masih memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hal senada dikatakan, Manajer PT Kedamin Maju Mandiri, Yuda Risman, yakni stok BBM di Kecamatan Putussibau Utara aman hingga Lebaran mendatang.
Dijelaskan Yuda, untuk minyak jenis premium sebanyak 80 ribu liter dalam sebulan, dan minyak solar sebanyak 80 ribu liter dalam sebulan, sedangkan untuk pertalite tidak terbatas dari Pertamina.
Kemudian untuk BBM di PT Geliat Boyan Bersemi, Kecamatan Boyan Tanjung, kata Yuda juga mencukupi untuk kebutuhan masyarakat sejumlah kecamatan sekitarnya.
" Memang untuk premium sudah tidak diberikan pertamina lagi, sedangkan untuk solar 200 ribu liter dalam sebulan dan untuk pertalite itu tidak terbatas, kapan pun dan seberapa banyak pun tetap ada," katanya.
Ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir sehingga umat Muslim bisa tetap fokus menjalankan ibadah puasa.