Pontianak (ANTARA) - Satu diantara komoditas pertanian yang patut dan potensial untuk dikembangkan petani di Kalimantan Barat (Kalbar) adalah Keladi Singkawang, hal itu karena dalam satu hektare bisa memproduksi sekitar 20 ton.
"Kita sendiri di kebun contoh Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar mencoba menanam dan dalam usia delapan bulan bisa mencapai 1 kilogram lebih per batang," ujar Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura THP (Kadistan) Kalbar, Heronimus Hero di Pontianak, Selasa.
Baca juga: Keladi Air yang Mempesona
Baca juga: Kubu Raya Perluas Pemasaran Akar Keladi Air
Ia menyebutkan bahwa dalam 1 hektare dapat menanam sekitar 40 ribu batang. Dengan demikian jika per batang saja 0,5 kilogram maka dalam satu haktare bisa sekitar 20 ton hingga 25 ton.
"Jadi potensial sekali untuk dikembangkan keladi terutama jenis Keladi Singkawang asal Kota Singkawang. Rasanya juga enak dan empuk," ujarnya.
Untuk pasar sendiri, menurut dia saat ini sebagian besar petani di Kalbar dijual ke Pulau Jawa. Untuk sentra keladi seperti Jenis Keladi Hitam dan lainnya ada di Wajok, Mempawah.
Baca juga: Perajin Keladi Air Harapkan Bantuan Pemasaran
Baca juga: Perajin akar keladi air Pontianak raih "Smesco Award"
"Untuk jumlahnya akan kita data seberapa besar karena saat ini perdagangan dalam negeri dan tidak ada tercatat di Balai Karantina. Apalagi mereka membawa ke dalam kapal-kapal yang tidak terlalu besar. Itu tidak terdata namun jumlahnya cukup besar. Di BPS juga komoditas keladi belum dicatat," jelas dia.
Menurutnya, komoditas keladi sangat potensial karena selain dijual dalam bentuk segar juga diminati pelaku usaha terutama untuk membuat keripik stik keladi. Stik keladi menjadi satu diantara oleh-oleh dari Kalbar.
"Stik keladi tentu butuh keladi segar. Saat ini di pasaran harga keladi segar Rp10.000-Rp15.000 per kilogram. Harganya cukup tinggi," tambah dia.
Baca juga: Kalbar dorong pemda maksimalkan potensi pertanian desa
Baca juga: Distan TPH Kalbar prioritaskan pengembangan komoditas ekspor pertanian
Untuk perlakukan tanaman keladi, tambahnya juga tidak terlalu ribet dan butuh perlakukan khusus. Sehingga hal itu menjadi alternatif bagi petani di Kalbar untuk dikembangkan terutama petani milenial.
"Berkebun keladi bisa menjadi alternatif sumber pendapatan petani di Kalbar. Bagi petani milenial, boleh ini dicoba dan dikembangkan," ajak dia.
Baca juga: Badan Karantina Pertanian dorong nilai tambah ekspor pertanian di Kalbar
Baca juga: Distan dorong petani di Kalimantan Barat untuk tanam padi
Baca juga: Komisi IV DPR pantau penyerapan gabah petani oleh Bulog Kalbar
Baca juga: Kalbar dukung kemasan beras lokal petani
Baca juga: Pemrov Kalbar terus dorong perbaikan mutu beras petani Kalbar
Produksi Keladi Singkawang 20 ton per hektare
Selasa, 23 Juli 2019 15:37 WIB