Pontianak (ANTARA) - Manggala Agni Daerah Operasi Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) memadamkan 10 hektare lahan terbakar tepatnya di Kelurahan Sagatani, Kecamatan Singkawang Selatan.
"Kebakaran lahan terjadi sejak Jumat (2/8) dan masih dilakukan pemadaman pada Minggu kemarin," kata Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Singkawang, Yuyu Wahyudin di Singkawang, Senin.
Menurutnya, lahan yang terbakar merupakan lahan gambut yang ditanami sawit, pakis, akasia, ilalang dan resam. "Penyebab kebakaran masih belum diketahui," ujarnya.
Baca juga: Puluhan personil Satgas Pencegahan Karhutla siap bertugas di Singkawang
Adapun personel yang ikut memadamkan api, antara lain, satu regu anggota Manggala Agni Daops Singkawang, empat warga dan empat anggota BPBD Singkawang.
Para personel memadamkan api dengan menggunakan peralatan, seperti, selang hantar 5 gulung, Nozel 2 unit, Garu Tajam 1 unit, Mesin Max3 1 unit, Sentral (Y Conector) 1 unit dan Selang Hisap 1 unit.
Dimana saat kejadian, Posko Siaga mendapat informasi kebakaran dari Sekretaris BPBD Kota Singkawang yang menyebutkan telah terjadi kebakaran.
Tim kemudian melakukan size up dan menindaklanjutinya untuk melakukan pemadaman.
Baca juga: Lima kecamatan di Bengkayang rawan Karhutla
"Kita berangkat dari pukul 16.00 WIB melakukan pemadaman sampai pukul 20.32 WIB, kemudian upaya pemadaman dilanjutkan kembali pada esoknya (Sabtu) bersama-sama Satgas Gabungan dan BPBD," ungkapnya.
Mengingat pada hari Sabtu, api masih menyala di lahan tersebut, sehingga harus dilakukan pemadaman lanjutan.
Secara terpisah, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Singkawang, Jayadi mengatakan, kebakaran lahan diduga ada warga yang mau membuka lahan. "Informasi yang kita dapatkan ada orang yang mau buka lahan," ujarnya.
Baca juga: 7 Desa di Kapuas Hulu rawan Karhutla
Memasuki kemarau sekarang ini, dirinya tak bosan-bosannya mengimbau masyarakat setempat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
"Masyarakat diminta waspada terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat mengakibatkan kabut asap dan kerugian lainnya," tambahnya.
Baca juga: Karhutla berdampak pada pertumbuhan dan kecerdasan anak