Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Hero menyebutkan saat ini serapan anggaran tahun 2019 sudah mencapai 34 persen.
“Posisi serapan anggaran kita di atas 20 persen tepatnya sudah 34 persen, seharusnya sudah di 50 persen. Namun terdapat sejumlah kendala di lapangan,” ujarnya di Pontianak, Rabu.
Hero menjelaskan kendala serapan yang ada karena di antaranya revisi kegiatan dan penyesuaian administrasi.
Baca juga: Produksi Keladi Singkawang 20 ton per hektare
“Jadi ada beberapa program atau kegiatan yang direvisi sehingga ada penundaan atau serapan anggaran yang ada,” jelas dia.
Ia menambahkan kendala lain juga seperti ada kegiatan yang diserahkan langsung ke masyarakat dan hal itu tentu ada pedampingan soal administrasi.
“Belum lagi memang ada penerima yang tidak siap. Semua yang kita lakukan harus sesuai prosedur. Sehingga apa yang diserap memang betul – betul sesuai aturan. Jika ada yang masih belum genah maka kita genahan dulu, paapr dia.
Contoh lainnya kata Hero seperti ada juga berkaitan keraguan belanja apakah boleh atau tidak dilakukan pihaknya kepada SPP SPMA. Pihaknya beberapa waktu butuh kepastian dan sudah ada solusi hingga 2019 masih bisa.
Baca juga: Distan ajak petani Kalbar ambil peluang ekonomi komoditas pangan alternatif
“Kita dengan Disdikbud ada keraguan soal belanja untuk SPP SPMA. Ada peninjauan dan setelah itu baru jelas hingga 2019 kita bisa belanja untuk SPP SPMA juga yang memang sebelumnya sudah dianggarkan,” kata dia.
Ia optimis hingga akhir tahun serapan anggaran di Distan TPH Kalbar maksimal seperti atau lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2018 lalu serapan anggaran kita sebesar 93 persen. Untuk tahun ini harapan kita di atas itu tentunya. Kita terus berusaha dan berupaya penyerapan anggaran maksimal. Sehingga manfaat anggaran yang ada bise mendorong kemajuan pertanian dan kesejahteraan di Kalbar,” jelas dia.
Baca juga: Distan TPH Kalbar dapat dukungan pemerintah pusat bantu benih tanaman pangan