Pontianak (ANTARA) - Google.org Indonesia bekerja sama dengan beberapa institusi terkait, mengajak generasi muda melawan paham intoleransi dengan pembuatan konten positif melalui media sosial dalam acara Creatormuda Academy yang dilaksanakan di Hotel Neo Pontianak, Kamis (15/8).
Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abdul Rohim Ghazali menjelaskan 50 persen dari seluruh masyarakat Indonesia adalah pengguna internet, dan sebagian besar berusia muda.
“Dari sekian banyak orang yang menggunakan internet itu, mereka hanya berperan sebagai pengguna. Dalam acara ini, kita akan melatih anak-anak ini untuk menjadi seorang konten kreator melalui media sosial yang ada,” tuturnya.
Ia juga menerangkan, internet sering kali dijadikan media untuk menyebarkan konten-konten negatif seperti berita-berita bohong, paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara, intoleransi, dan radikalisme, yang dapat mempengaruhi orang yang melihatnya. Oleh karena itu, diperlukan pengaruh positif dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
“Sekarang ini banyak sekali serbuan dari paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi kita, yang kini telah banyak mempengaruhi generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan pengaruh dari remaja kreatif seperti kita untuk melawan paham intoleran tersebut, dengan cara membuat video, artikel, atau bahkan desain grafis dengan konten yang mengajarkan toleransi, kemudian mempublikasikannya ke media sosial,” kata Abdul Rohim Ghazali.
Narasumber lain, Yosi Mokalu juga menjelaskan dalam pembuatan sebuah konten yang baik, harus didasari oleh rasa kepedulian akan sesama, bukan didasari oleh kepentingan diri sendiri dan mengharapkan pengakuan dari orang lain.
“Saat menjadi seorang konten kreator, kalian harus menghasilkan kebahagiaan, saat kita menciptakan sesuatu, harus dilakukan sebagai tanda kepedulian, bukan hanya untuk menghasilkan uang dan pengakuan dari orang lain,” tutur pria yang tergabung dalam grup Youtube Cameo Project ini.
Acara yang diikuti oleh 31 kelompok pelajar tingkat SMA sederajat, serta berasal dari tiga kota dan kabupaten di Kalimantan Barat ini, nantinya akan diseleksi menjadi 10 tim yang akan mengikuti Boot camp, kemudian kelompok yang dapat menghasilkan konten terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk training di Jakarta dan memiliki peluang untuk mengunjungi kantor Google di Singapura.