Pontianak (ANTARA) - Pemeirntah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat menggandeng sejumlah Credit Union (CU) dan koperasi yang ada di kabupaten itu untuk mengembangkan jagung dalam mendukung program kemandirian pangan Pemkab Landak.
"Kami dari Pemkab Landak telah menyerahkan benih jagung pada petani binaan CU Pancur Kasih dan Koperasi Replanting Sawit yang ada di Landak sebagai upaya pengembangan budidaya tanaman jagung," kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa di Ngabang, Kamis.
Benih jagung ini merupakan varietas jagung bisi 18 dengan total benih sebanyak 102.691 kg yang dibagikan ke CU Pancur Kasih dan 11 Koperasi Replanting Sawit yakni Koperasi Pancur Sawit, KSU Kemauan Diri, Koperasi Produsen Nahaya Indah Permai, Koperasi Tunas Bersemi, Matahari Terbit, KSU Titian Sejahtera, KSU Tunas Harapan Bersama, KUD Sama Bangun, Koperasi Sinar Jampana, Serba Usaha Harapan Kita dan Mekar Jaya.
Karolin meminta agar CU Pancur Kasih dan Koperasi Replanting Sawit melakukan pembinaan kepada para petani khususnya petani jagung serta diharapkan dapat membantu petani dalam hal menanpung hasil panen ataupun pemasarannya.
"Produksi jagung Kabupaten Landak pada tahun 2017 sebanyak 11.899 ton, kemudian pada tahun 2018 sebanyak 21.320 ton dan mengalami peningkatan sebesar 79,19 persen. Saya meminta kepada CU Pancur kasih dan Koperasi Replanting Sawit untuk dapat memberikan benih jagung ini kepada para petani serta melakukan pembinaan kepada para petani khususnya petani jagung serta diharapkan dapat membantu petani dalam hal menanpung hasil panen ataupun pemasarannya," tuturnya.
Dirinya juga mengajak Koperasi Replanting Sawit dan terlebih khusus kepada CU Pancur Kasih untuk lebih serius dalam menekuni potensi jagung di Kabupaten Landak yang dikarenakan pemasaran jagung saat ini masih ada dan sangat diminati.
"Saya mengajak Koperasi Replanting Sawit dan terlebih khusus kepada CU Pancur Kasih untuk lebih serius dalam menekuni potensi jagung di Kabupaten Landak, karena potensinya ada dan pemasarannya juga ada. Kami selaku pemerintah akan mendorong ini mulai dari produksi hingga ke pemasarannya, jika produksi kita banyak dapat kita patenkan dan dijual ke pasar modern," kata Karolin.