Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat nilai ekspor Kalbar Januari – Agustus 2019 sebesar 748,58 juta dolar AS atau surplus 434 juta dolar AS.
“Nilai ekspor yang ada meningkat 13,17 persen dari periode yang sama dengan tahun sebelumnya,” ujar Kepala BPS Kalbar, Pitono di Pontianak, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa golongan Bijih, Kerak dan Abu Logam (HS26), Bahan Kimia Anorganik (HS28) dan Lemak & Minyak Hewan / Nabati (HS15) merupakan tiga penyumbang ekspor terbesar Kalbar yang masing – masing berkontribusi sebesar 272,45 juta dolar AS, 261,10 juta dolar AS dan 66,97 juta dolar AS.
“Bijih, Kerak dan Abu Logam (HS26) mendominasi dalam ekspor Kalbar yakni 36,50 persen dari total ekspor,” kata dia.
Dari sisi negara tujuan ekspor Kalbar, ke negara Tiongkok terbesar yakni dengan nilai 307,20 juta dolar AS. Setelah itu baru disusul ke negara Malaysia sebesar 205,05 juta dolar AS dan India sebesar 134,36 juta dolar AS.
“Tiga negara tujuan ekspor terbesar Kalbar tersebut memiliki andil sebesar 88,63 persen dari total ekspor Kalbar yang ada,” papar dia.
Sementara untuk impor Kalbar sendiri pada Januari – Agustus 2019 sebesar 314,80 juta dolar AS. Angkat tersebut meningkatkan 7,82 persen dari periode yang sama dengan dengan tahun sebelumnya.
Ia memaparkan bahwa Bahan Bakar Mineral (HS27), Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (HS84) dan Benda-benda dari Besi dan Baja (HS73) merupakan tiga golongan terbesar impor Kalbar. Masing – masing nilainya sebesar 126,67 juta dolar AS, 83,28 juta dolar AS dan 19,86 juta dolar AS.
“Andil ketiga jenis golongan barang impor Kalbar tersebut sebesar 83,16 persen dari total impor yang ada,” kata dia.
Sementara untuk tujuan impor Kalbar pada Januari – Agustus 2019 sendiri masih didominasi dari Negara Malaysia dengan andil sebesar 37,05 persen.
“Setelah dari Malaysia baru disusul Tiongkok dan Singapura,” jelas dia.