Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak menargetkan seluruh pasar tradisional setempat akan berstandar SNI, karena itu pemkot terus mengupayakan peningkatan kualitas dan mutu pasar tradisional tersebut.
“Idealnya seluruh pasar itu berstandar SNI yang ditunjukkan dengan adanya ruang penyimpanan, parkir yang representatif, harga-harga yang ditampilkan secara transparan, higienitas dan lain sebagainya,” ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, Haryadi S Triwibowo di Pontianak, Rabu
Haryadi menyebutkan bahwa baru satu pasar yang telah memenuhi standar SNI, yakni Pasar Flamboyan. Sedangkan sisanya masih belum memenuhi standar tersebut.
Baca juga: Mahalnya harga ikan di pasar tradisional Pontianak
"Masih ada sejumlah pekerjaan rumah berkaitan dengan penataan pasar tradisional yang sesuai dengan standar nasional. Intinya kita menargetkan seluruh pasar tradisional di kota ini berstandar SNI," katanya.
Saat ini pihaknya sedang berupaya memperbaiki penataan beberapa pasar tradisional, dengan memenuhi persyaratan-persyaratan standarisasi SNI. Selain menargetkan seluruh pasar memenuhi standar pihaknya juga berharap dapat meraih penghargaan.
“Harapannya semua pasar di Pontianak berstandar SNI, dan yang lebih penting lagi kita mendapat penghargaan Adipura Pasar,” kata dia.
Salah satu yang menjadi konsentrasinya dalam hal penataan pasar adalah soal pemilihan jenis-jenis sampah. Menurutnya, pasar yang terstandar, adalah yang memiliki sistem pemilihan sampah yang baik. Namun, hal ini menurutnya masih sulit untuk dilakukan.
Baca juga: Wabup Sanggau sidak pasar tradisional
“Contoh sederhana saja soal membuang sampah yang masih belum dipilah antara limbah organik, non organik, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Hal inilah yang ke depannya, harus bisa dilakukan. Sampah-sampah di pasar itu harus bisa dipisahkan, supaya mudah dalam pengolahannya. Sampah organiknya mungkin nanti bisa diolah jadi kompos, dan lain sebagainya,” papar dia.
Selain itu, yang juga menjadi perhatiannya adalah saluran air. Menurutnya, masih banyak pasar yang perlu ditata ulang saluran airnya. Hal ini menurutnya penting karena sangat mempengaruhi kenyamanan pengunjung saat berbelanja. Penumpukan yang terjadi pada saluran air, menurutnya akan menyebakan aroma yang tidak nyaman.
“Kalau tidak ditata dengan baik, ada penumpukan yang membuat aroma tidak sedap, kondisi becek, yang tentu membuat pengunjung tidak merasa nyaman,” kata dia.
Baca juga: Tim Satgas Pangan Singkawang pantau harga di pasar tradisional
Baca juga: Pemkot Pontianak prioritaskan bangun tiga pasar tradisional
Baca juga: Ajak pemda gencar promosikan pasar tradisional
Pontianak targetkan pasar tradisonal berstandar SNI
Rabu, 9 Oktober 2019 16:09 WIB