Jakarta (ANTARA) - CEO Nine Sport Inc Arif Putra Wicaksono menerima kekalahan dari Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, biasa disapa Iwan Bule, dalam persaingan menjadi ketua umum PSSI periode 2019-2023 yang diikuti 11 calon.
"Saya menikmati proses kekalahan saya. Alhamdulillah saya senang, sih, bisa tetap di sini sampai detik terakhir. Minimal saya bisa menunjukkan kepada para suporter kalau kekalahan itu bagian dari permainan," ujar Arif di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu.
Iwan Bule resmi menjadi ketua umum PSSI periode 2019-2023 setelah meraih angka mutlak dalam pemungutan suara di kongres luar biasa (KLB) PSSI.
Kapolda Metro Jaya pada tahun 2016-2017 itu mendapatkan 82 suara dari 85 voter. Tiga suara lain dinyatakan abstain. Sementara satu voter yakni Persis Solo tidak ikut memilih ketua umum karena 'walk out' dari kongres.
Menurut Arif, wajar jika Iwan Bule mendapatkan banyak suara. Dia tidak melihat ada kejanggalan dalam proses pemilihan ketua umum tersebut.
"Pak Iwan sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari. Jadi saya tidak merasa ada yang sudah diatur. Saya menerima kekalahan. Saya juga sudah mengucapkan selamat untuk Pak Iwan," tutur pria berusia 39 tahun itu.
Arif melanjutkan, Iwan Bule juga mengajak dirinya untuk bersinergi membangun sepak bola nasional ke arah yang lebih baik.
Pemilihan ketua umum PSSI 2019-2023 berjalan cukup alot di awal setelah tujuh calon ketua umum yakni Bernhard Limbong, Fary Djemy Francis, Yesayas Oktavianus, Aven Hinelo, Vijaya Fitriyasa, Benny Erwin dan Sarman El Hakim, menarik diri dari kongres.
Sebelum mereka, calon ketua umum lainnya yaitu La Nyalla Mattalitti sudah sejak jauh hari menegaskan tidak ingin terlibat dalam KLB 2 November.
Sampai berita ini diturunkan, KLB masih mengadakan pemilihan wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif PSSI periode 2019-2023.
Iwan Bule Ketum PSSI, Arif Wicaksono terima kekalahan
Sabtu, 2 November 2019 14:17 WIB