Pontianak (ANTARA) - Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan, dengan beroperasinya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Silok yang melayani Teluk Malike-Jangkang 2 menjadi kontribusi nyata Pemkab Kubu Raya dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat, khususnya yang berada di daerah pesisir.
"Pelabuhan dan dermaga merupakan salah satu mata rantai transportasi yang menunjang secara langsung moda perekonomian masyarakat. Begitu juga dengan beroperasinya KMP Silok dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), sangat berperan penting sebagai sarana jasa angkutan penyeberangan antarsungai dan pengelola dermaga penyeberangan," kata Sujiwo di Sungai Raya, Jumat.
Secara khusus Sujiwo berharap ferry dapat beroperasi secara maksimal. Sehingga membantu masyarakat dalam transportasi. Agar, yang terpenting, memudahkan pergerakan ekonomi masyarakat.
Ia menyatakan fasilitas transportasi masyarakat menjadi atensi pemerintah kabupaten. Karena itu, ada beberapa penyeberangan lainnya yang akan menjadi prioritas selanjutnya.
"Saat ini selain Teluk Malike-Jangkang 2, sudah beroperasi Rasau-Pinang Luar, Parit Sarim-Teluk Pakedai, dan Rasau-Teluk Batang. Ada tiga lagi yang menjadi prioritas yaitu Kelang-Padang Tikar, Jangkang 1-Sungai Bulan, dan Sukalanting-Terentang, dan untuk Sukalanting-Terentang sudah studi kelaikan termasuk Padang Tikar-Kelang," tuturnya.
Sujiwo menuturkan pemerintah daerah akan menindaklanjuti operasional ferry dengan perbaikan jalan. Hal itu menurutnya sebuah keharusan demi mendukung operasional penyeberangan.
"Tugas pemkab tentunya mendukung dari sarana jalannya, seperti yang Teluk Malike-Jangkang 2 memang suatu keharusan, mulai Air Putih sampai Pinang Luar ini harus mendapatkan atensi. Bagaimana secara bertahap jalan bisa terbangun, sehingga semuanya terdukung dan operasional penyeberangan bisa maksimal," ujarnya.
Dengan adanya penyebarangan tersebut, secara otomatis mengakhiri penantian panjang masyarakat. Mengingat bangunan fisik dermaga penyeberangan sesungguhnya telah ada sejak sekitar tiga tahun lalu.
"Peresmian peluncuran ini merupakan hal yang sudah sangat lama ditunggu oleh masyarakat. Karena apa? Bangunan fisik sudah lama sejak sekitar tiga tahun lalu. Tentu sayang kalau tidak segera dioperasionalkan. Sedangkan di sisi lain masyarakat sangat membutuhkan. Alhamdulillah bupati merespons sangat luar biasa di mana aspirasi masyarakat ditanggapi dengan sangat baik," tutur Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya Odang Prasetyo.
Odang menyebut peresmian operasional Ferry Teluk Malike-Jangkang II sangat penting dan strategis. Karena menjadi turunan dari program Presiden Joko Widodo dalam salah satu poin nawacita, yakni membangun dari pinggiran.
Peluncuran ferry penyeberangan, lanjut Odang, juga sesuai visi dan misi pemerintah daerah terkait upaya menumbuhkembangkan wilayah-wilayah terpencil dan terisolasi demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Kita ketahui bahwasanya sebagian besar wilayah Kubu Raya adalah perairan. Karena itu dengan launching ini kita berharap mobilitas transportasi dari Kecamatan Kubu ke Kabupaten Kubu Raya sampai nanti pada Kecamatan Batu Ampar dan seterusnya bisa terlaksana dengan baik," katanya.
Odang mengungkapkan, operasional ferry penyeberangan disambut antusias masyarakat. Pasalnya masyarakat setempat punya potensi pertanian yang luar biasa. Yang akibat kondisi transportasi yang tidak baik, hasil tersebut tidak dinikmati secara optimal.
"Karena itu, dengan lancarnya transportasi ini insya Allah akan bisa menambah potensi pendapatan masyarakat itu sendiri," tuturnya.
Dia menyebut beroperasinya ferry penyeberangan membuat sejarah tersendiri. Di mana untuk kali pertama ada kendaraan roda empat yang masuk ibu kota Kecamatan Kubu.
Menurut dia, operasional ferry penyeberangan menjadi pemicu dan daya dongkrak untuk beberapa titik ruas lainnya.
Ia mengungkapkan masterplan pembangunan Kubu Raya ke depan salah satunya membangun titik-titik dermaga lainnya. Termasuk dari Jangkang 1 ke Sungai bulan.
"Ini akan kita kaji, karena setelah dari Sukalanting ke Terentang, kemudian Kubu-Padang Tikar. Ini bagian dari grand design pembangunan transportasi sungai yang bisa menghubungkan dari Batu Ampar kemudian ke Kayong Utara sampai kepada ibu kota Kubu Raya di Sungai Raya," katanya.
Terkait armada ferry yang beroperasi, Odang menyebut pihaknya akan terus memantau. Jika frekuensi menumpang meningkat, akan diusulkan untuk penambahan armada ferry.
"Kalau frekuensi penumpang luar biasa, nanti akan kita usulkan kembali untuk penambahan. Kami pun dengan instansi terkait terus melakukan evaluasi. Jadi apa yang masih kurang akan kita perbaiki sarana prasarananya," paparnya.
Odang menambahkan, ferry beroperasi mulai pukul 06.00 sampai 17.00 dengan tarif Rp2.500 roda dua dan Rp10.000 roda empat.
KMP Silok jadi pendongkrak ekonomi pesisir Kubu Raya
Sabtu, 9 November 2019 5:36 WIB