Pontianak (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) di Kalbar pada Triwulan III 2019 capai Rp59,43 triliun.
“Angka tersebut tumbuh sebesar 8,80 persen (yoy). Namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,61 persen (yoy),” ujar Kepala Fungsi Asesment Ekonomi Surveilans KPw BI Kalbar, Miftahul Huda di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa perlambatan yang ada didorong oleh melambat nya pertumbuhan tabungan dan deposito yang menyumbang pangsa terbesar dalam DPK di Kalbar.
Dijelaskan nya bahwa untuk komponen DPK yang ada terdiri dari tabungan dengan andil sebesar 50,84 persen, deposito 33,34 persen dan giro 15,82 persen.
“Pengumpulan DPK di Kalbar masih didominasi oleh bank konvensional sebesar 95 persen dan terkonsentrasi di Pontianak dengan proporsi hingga 48,67 persen,” kata dia.
Sementara untuk total kredit di Kalbar di Triwulan III 2019 sendiri sebesar Rp78,11 triliun atau tumbuh sebesar 4,48 persen (yoy). Angka yang ada melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,63 (yoy).
“Perlambatan ini didorong oleh melambat nya pertumbuhan kredit pada sektor ekonomi utama di Kalbar seperti pertanian industri dan perdagangan,” jelas dia.
Dari sisi kualitas kredit di Kalbar cukup baik. Hal itu ditunjukkan dengan kredit macet atau NPL yang relatif rendah. NPL berdasarkan penggunaannya, untuk umum di kisaran 1,20 persen, modal kerja 1,44 persen, investasi 0,49 persen dan konsumsi 1,20 persen.
"Secara sektoral sektor lainnya menyumbang NPL terbesar kualitas kredit juga cukup terjaga pada tingkat rumah tangga, korporasi dan UMKM di tengah kinerja kredit yang melambat di tingkat RT dan korporasi melambat," kata Miftahul.
Terkait prospek dan risiko perekonomian di Kalbar menurutnya bahwa pertumbuhan ekonomi 2019 Kalbar diprakirakan relatif stabil ditopang oleh kinerja ekspor luar negeri yang mengalami terakselerasi.
“Sementara itu, moderasi pada komoditas Administered Price (AP) seiring dengan upaya pengendalian tarif angkutan udara berdampak pada tekanan inflasi yang lebih rendah dan sesuai dengan rentang target inflasi nasional,” kata dia.