Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) - Pekerjaan jalan di daerah Pala Kota antara Silat dan Simpang Semitau jalan Lintas Selatan di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat dikeluhkan pengguna jalan.
Kontraktor proyek menimbun tanah di kiri kanan menutupi badan jalan yang mengakibatkan jalan licin sehingga tidak bisa dilalui baik dari arah Putussibau - Pontianak dan sebaliknya.
"Kemarin, Jumat (29/11), mobil saya terjebak antrean panjang sekitar lima jam, jalan licin, tanah tertimbun ke jalan raya dan terkena hujan, sehingga kendaraan tidak bisa lewat," kata salah satu pengendara, Bulen, dihubungi Antara, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Sabtu.
Disampaikan Bulen, sebagai pengguna jalan dirinya bersama warga yang lainnya saat melintasi jalan tersebut sangat kecewa karena mengabaikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Menurut dia, dirinya sejak Subuh sekitar jam 04.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, terjebak dalam antrean panjang kendaraan sekitar satu kilometer, jalan licin akibat tanah dari pekerjaan jalan tersebut yang menutupi badan jalan.
"Sebagai pengguna jalan, kami minta pihak pelaksana jasa konstruksi pada pekerjaan jalan tersebut jangan mengabaikan keselamatan pengguna jalan dan jangan sampai terjadi lagi," kata Bulen.
Meski pun saat ini sudah mulai bisa dilalui, namun jalan tersebut masih rawan apalagi jika hujan turun.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Transportasi Darat, Dinas Perhubungan Kapuas Hulu, Hemni mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat agar dengan harapan dapat berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyurati pelaksanaan pekerjaan.
"Jalan tersebut berstatus jalan negara, sehingga kewenangan di provinsi dan kami akan segera berkoordinasi dengan Dishub Provinsi," jelas Hemni.
Dia menekankan bahwa keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan menjadi hal utama dalam berkendara, sehingga diminta pihak pelaksana pekerjaan dapat memperhatikan hal tersebut.
Sementara itu, perwakilan PT Batu Alam Berkah, Ari yang bertugas di lapangan mengatakan terganggunya penggunaan jalan atas pekerjaan jalan tersebut merupakan hal yang biasa.
"Pelaksanaan pekerjaan pasti ada proses, kita bukan tukang sulap pak, saya rasa wajar saja penggunaan jalan terganggu," jelas Ari.
Dikatakan Ari, pelaksanaan pekerjaan kebetulan musim hujan jadi hal yang wajar apalagi pekerjaan tanah. Ketika ditanya, terkait keselamatan pengguna jalan, Ari mengatakan bahwa pelaksanaan pekerjaan jalan tersebut masih dalam proses.
Dijelaskan Ari, pekerjaan jalan tersebut sepanjang 118 kilometer dengan pagu dana sekitar Rp20 miliar lebih, namun tidak semua ditangani, melainkan "spot - spot".
Berdasarkan informasi yang di peroleh Antara, saat ini akses jalan di Pala Kota dan sekitarnya penghubung Pontianak - Putussibau dan sebaliknya, sudah bisa di lalui, namun apabila hujan maka jalan tersebut akan kembali licin.