Pontianak (ANTARA) - BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah, menyatakan, wilayah hulu Kalbar mulai tanggal 11 hingga 20 Desember 2019 berpotensi terjadi curah hujan tinggi.
"Secara umum wilayah Kalbar berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat, tetapi untuk wilayah hulu dibanding pesisir, curah hujannya cukup tinggi," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi empawah, Syafrinal, di Mempawah, Selasa.
Ia menjelaskan, curah hujan yang tinggi tersebut sangat berpotensi terjadi banjir di wilayah hulu Provinsi Kalbar tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat agar waspada terhadap munculnya genangan air hingg banjir sebagai dampak dari meningkatnya curah hujan, terutama bagi masyarakat yang bermukim di wilayah bantaran sunga," katanyai.
Sementara itu, menurut dia, dari analisis sepanjang tanggal 1 hingga 10 Desember 2019, secara umum curah hujan berada pada kategori menengah hingga tinggi.
"Sifat hujan pada dasarian I Desember 2019 secara umum berada pada kategori normal hingga atas normal," katanya.
Sementara itu, dari data yang ada saat ini sejumlah daerah di Kalbar terjadi banjir, seperti di Kabupaten Sekadau, Melawi terjadi banjir bandang, kemudian di Kota Singkawang, dan di Kecamatan Paloh dan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas.
Ketinggian banjir bahkan sampai mengganggu transportasi darat di kabupaten/kota tersebut, yang hingga kini masih terjadi.
Wilayah hulu Kalbar berpotensi curah hujan tinggi
Selasa, 10 Desember 2019 18:13 WIB