Sukadana (ANTARA) - Bupati Kayong Utara Citra Duani mengatakan langkah awal untuk mengantisipasi bencana alam di daerah dengan memperhatikan lingkungan di sekitar terutama saluran drainase warga.
Menurutnya, visi dan misi gerakan budaya bersih dan bersinar yang menjadi jargon dalam masa kepemimpinan saat ini menjadi modal awal untuk mengantisipasi bencana alam seperti banjir yang rawan di Kayong Utara terutama di Kota Sukadana.
Namun demikian, ia juga meminta peran serta secara aktif dari OPD, pemerintahan desa dan masyarakat bahu membahu membersihkan lingkungan sekitar terutama saluran drainase warga yang menjadi permasalahan klasik saat banjir datang.
"Program gerakan budaya bersih dan bersinar akan kita kampanyekan, kita laksanakan setiap hari Jumat, OPD, TNI dan Polri itu membersihkan saluran air, bahu jalan dan lain sebagainya," kata dia saat memimpin rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor di Kabupaten Kayong Utara Tahun 2020.
Tidak hanya itu, untuk mengoptimalkan pembersihan lingkungan warga, Citra Duani juga menginstruksikan kepada semua camat dan kepala desa juga menyuarakan gerakan budaya bersih dan bersinar.
"Kemudian, hari Sabtu setiap awal bulan, camat berserta perangkat dan perangkat kepala desa serta warga itu juga bergotong royong, sehingga Kayong Utara ini bisa kita perindah," jelasnya.
Ia berharap melalui rapat ini dapat terbentuk sebuah sinergi antara instansi terkait, sehingga jika terjadi musibah nanti semua pihak sudah memahami langkah apa saja yang harus diambil.
"Jadi bencana apapun tim ini melekat, baik itu bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor,” harapnya.