Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China, akan transit terlebih dahulu di Natuna, Kepulauan Riau, untuk menjalani protokol kesehatan dalam jangka waktu tertentu, sebelum diperbolehkan bertemu keluarga masing-masing.
"Lokasi yang terpilih adalah Natuna," ujar Hadi dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu.
Baca juga: 245 WNI akan dievakuasi dari China hari ini
Menurut Panglima, terdapat sejumlah pertimbangan dipilihnya Natuna yakni pangkalan militer Natuna memiliki fasilitas rumah sakit yang mumpuni dengan kapasitas 300 orang. Tempat itu juga cukup jauh dari permukiman warga. Jarak pangkalan militer dengan permukiman warga sekitar enam kilometer.
"Jarak dari hanggar itu sendiri sampai ke tempat penduduk kurang lebih 5-6 kilometer. Ada dermaga juga di sana, jaraknya enam kilometer. Hasil penilaian itu, Natuna memiliki syarat untuk menjalani protokoler kesehatan," ujar Hadi.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia sempat dicurigai terinfeksi virus corona
Selain itu, lanjut dia, letak rumah sakit di pangkalan militer tidak jauh dari jalur landasan (runway) dan hanggar pesawat.
"Natuna adalah pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit dan memiliki runway yang berdekatan dengan wilayah transit. Fasilitas juga lengkap," ujar Hadi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pemerintah akan mengevakuasi sebanyak 245 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China, pada Sabtu menggunakan pesawat berbadan lebar milik maskapai Batik Air.
Retno Marsudi mengatakan akan ada 245 WNI dan lima anggota tim aju (advance) yang akan dipulangkan ke Indonesia, pada Sabtu ini. Sehingga total sebanyak 250 WNI yang akan dipulangkan ke Indonesia.
Baca juga: Sudah tak ada lagi kapal nelayan China di Laut Natuna
Baca juga: TNI pastikan tak ada kapal China di Natuna
Baca juga: Presiden Jokowi pastikan Natuna masuk teritorial NKRI