Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya merealisasikan bantuan alat USG kepada seluruh puskesmas yang ada di kabupaten itu, sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting sejak anak masih dalam usia kandungan.
"Pengadaan USG untuk puskesmas ini merupakan komitmen kita untuk menekan angka kematian ibu, bayi, dan balita, yang dalam kurun lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Mengacu data yang ada, sejumlah langkah cepat pun diambil," jelas Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat.
Dengan bantuan USG tersebut, sebanyak 20 puskesmas di Kubu Raya akan mampu mengetahui segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk kondisi bayi dalam kandungan.
Dalam mengejar standar pelayanan minimal (IPM) di bidang kesehatan, pemerintah kabupaten juga melakukan program inovasi. Yakni layanan kesehatan dengan cara proaktif jemput bola, melalui kunjungan petugas kesehatan setiap hari Selasa dan Jumat.
Menurut Muda, problem kesehatan masyarakat harus diatasi dengan melibatkan semua pihak. "Sebab semua problem berawal dari persoalan sumber daya manusia, dan itu dimulai dari anak dalam kandungan," tambahnya.
Ia mengungkapkan, saat meninjau polindes posyandu di sela kegiatan musrenbang Kecamatan Rasau Jaya pada Rabu (5/2), terlihat antusiasme para ibu hamil saat memeriksakan kehamilan dengan USG. Menurutnya, para ibu terlihat gembira dengan keberadaan alat USG portabel itu.
"Karena alat ini jauh lebih akurat dalam pemeriksaan kondisi kesehatan calon bayi dapat dideteksi. Mulai panjang, berat, usia kehamilan, hingga prediksi tanggal kelahiran, bahkan detak jantung pun bisa jelas termasuk posisi tubuh calon bayi," terangnya.
Muda menjelaskan, pemeriksaan ibu hamil dengan USG sangat penting untuk mengetahui secara jelas kondisi kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Dengan begitu, indikasi stunting dan risiko-risiko lainnya termasuk kematian ibu dan bayi dapat ditekan.
"Langkah menyediakan layanan USG ini dijalankan bersamaan dengan program Salju (Selasa-Jumat) Terpadu, yakni program inovasi layanan kesehatan dengan cara proaktif jemput bola, di mana petugas-petugas puskesmas yang menyerang langsung ke sasaran ibu hamil, balita, dan pelayanan kesehatan penyakit menular dan tidak menular," lanjut Muda.
Ia menyatakan semua layanan itu bersifat gratis. Sehingga semua ibu mengandung di seluruh penjuru Kabupaten Kubu Raya wajib memeriksakan diri dengan alat tersebut.
"Inilah potret keseriusan Kubu Raya dalam mengejar standar pelayanan minimal atau SPM dan peningkatan derajat kesehatan rakyat. Hal itu penting demi perbaikan indeks pembangunan manusia atau IPM. Demi menyiapkan sumber daya manusia berkualitas bagi masa depan di republik ini," tambahnya.