Pontianak (ANTARA) - General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi memastikan layanan kepada pelanggan tetap normal dan pasokan listrik aman di tengah situasi darurat pandemi Virus Corona (COVID-19).
"Layanan kelistrikan tetap berjalan normal termasuk pasokan listrik. Pasokan baik di sistem Kelistrikan Khatulistiwa yang mensuplai listrik ke Kota Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang, dan Ngabang maupun daerah-daerah kabupaten di sistem isolated lainnya," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa PLN Kalbar terus mengupayakan semaksimal mungkin penyaluran dan pendistribusian aliran listrik agar tetap berjalan lancar hingga ke rumah-rumah pelanggan. Sehingga dapat menunjang kegiatan masyarakat di rumah masing-masing.
"PLN tetap memprioritaskan pelayanan penyaluran tenaga listrik ke rumah pelanggan," jelas dia.
Lanjutnya, agar layanan tetap terjaga dan stabil petugas PLN di garda terdepan tetap bekerja seperti biasa, mulai dari operator pembangkit, petugas dispatcher, pemeliharaan, petugas layanan teknik, petugas front liner yang melayani pelanggan hingga petugas contact center 123. Sehingga masyarakat tetap dapat mengakses layanan PLN kapanpun dan di manapun.
"Selain ke rumah-rumah pelanggan, keandalan pasokan listrik untuk fasilitas umum, rumah sakit, Puskesmas, perkantoran, dan industri tetap kami pantau setiap saat. Kami juga menyiagakan petugas yang siap untuk mendukung aliran listrik di fasilitas-fasilitas kesehatan agar layanan kesehatan kepada masyarakat dapat berjalan secara optimal," tegas Agung.
Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja pihaknya telah memberlakukan sistem kerja Work From Home (WFH) bagi pekerja yang memiliki resiko tinggi, dan diprioritaskan bagi karyawan yang berusia 50 tahun ke atas, ibu hamil maupun yang sedang menyusui, serta mengatur jadwal kerja dengan sistem shift untuk menjaga ruang kerja tetap aman dan kondusif.
"Kami menindaklanjuti himbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah, mengerjakan pekerjaan kantor dapat dilakukan di rumah masing-masing," kata Agung.
Dijelaskannya pula, sistem kerja WFH tidak diberlakukan bagi para pekerja yang bertugas di unit-unit layanan kritikal yang harus siap 24 jam dalam melayani masyarakat.
"Kami juga tetap berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir mengenai keandalan tenaga listrik selama mengisolasi diri di rumah," kata dia.